tirto.id - Catatan 6 kali menang, 4 kali imbang, dan tak terkalahkan dalam 10 pertandingan di babak kualifikasi Grup A zona Asia tentu impresif. Iran – nama lengkap negara ini adalah Republik Islam Iran – semakin tampak kokoh jika melihat selisih gol yang ditorehkan, yaitu 8, setelah secara total memasukkan 10 dan hanya kemasukan 2. Sungguh agresif.
Kendati begitu, lawan Iran di Grup B Piala Dunia Rusia 2018 adalah dua raksasa Iberia, yaitu Spanyol (bertanding pada 21 Juni 2018) dan Portugal (bertanding pada 26 Juni 2018), yang oleh pasar taruhan sudah dipastikan 51% lolos ke fase berikutnya. Fans Iran tampaknya akan tetap legowo dan tahu diri jika pun mereka hanya imbang saat lawan Portugal dan kalah dengan margin tipis dari Spanyol, asalkan bisa menang atas Maroko.
Tentu saja tetap ada peluang munculnya kejutan. Terutama, jika Carlos Queiroz bisa memaksimalkan pengalaman di Brasil, saat mereka bermain lebih reaktif dan defensif dengan skema 4-2-3-1, dan nafsu mencetak gol para penyerang Iran saat ini yang sedang ganas-ganasnya. Apalagi mengingat inilah pertama kalinya negara peringkat 37 FIFA ini bisa tampil dua kali berturut-turut di Piala Dunia.
Penyerang sayap Alireza Jahanbakhsh adalah pencetak gol terbanyak di Eredivisie bersama AZ Alkmaar. Karim Ansarifard pencetak gol terbanyak kedua di Liga Yunani. Kaveh Rezaei kinclong di Belgia dan Sardar Azmoun sedang diamati banyak klub Eropa. Arsene Wenger memuji Saman Ghoddos saat Arsenal dikalahkan Ostersund di babak penyisihan Liga Eropa musim ini.
Hanya saja, sang pelatih asal Portugal masih harus memeras pikiran di sektor tengah dan pertahanan. Gelandang bertahan favoritnya, Saeed Ezatolahi, akan menjalani hukuman tak boleh tampil di partai pertama lawan Maroko (15 Juni 2018). Para pemain lain di sektor ini tampak belum mengesankan bagi sang pelatih.
Rasa cemas lebih besar muncul di sektor pertahanan. Morteza Pouraliganji layak dicarikan mitra yang setara untuk ajang selevel Piala Dunia, tapi Queiroz belum menemukan sosok itu. Di sisi kiri, Milad Mohammadi sudah terjamin tempatnya. Di posisi bek kanan, Queiroz mulai percaya pada Ramin Rezaeian walaupun mengalami musim kurang cerah di Liga Belgia.
Kendati mencatat 12 nirbobol sebelum Iran dipastikan tampil di Rusia, performa Alireza Beiranvand agak mengkhawatirkan musim ini di klub Persepolis. Tapi yang paling membuat khawatir Queiroz adalah persiapan fisik para pemainnya. Pemain yang bermain di liga domestik negara yang sudah tampil 4 kali di Piala Dunia ini sama sekali belum siap, padahal mereka butuh setidaknya 40 hari agar tampil bugar di Rusia.
Berikut daftar pemain tinmas Republik Islam Iran di Piala Dunia 2018.
Kiper: Alireza Beiranvand (Persepolis), Rashid Mazaheri (Zob Ahan), Amir Abedzadeh (Maritimo).
Pertahanan: Majid Hosseini (Esteghlal), Ramin Rezaeian (Ostende), Mohammad Reza Khanzadeh (Padideh), Morteza Pouraliganji (Alsaad), Pejman Montazeri (Esteghlal), Milad Mohammadi (Akhmat Grozny), Roozbeh Cheshmi (Esteghlal).
Gelandang: Saeid Ezatolahi (Amkar Perm), Masoud Shojaei (AEK Athens), Mehdi Torabi (Saipa), Omid Ebrahimi (Esteghlal), Ehsan Haji Safi (Olympiacos), Karim Ansarifard (Olympiacos), Vahid Amiri (Persepolis).
Penyerang: Alireza Jahanbakhsh (AZ Alkmaar), Mehdi Taremi (Al Gharafa), Sardar Azmoun (Rubin Kazan), Reza Ghoochannejhad (Heerenveen), Saman Ghoddos (Ostersunds), Ashkan Dejagah (Nottingham Forest).
Pelatih: Carlos Queiroz
Editor: An Ismanto
