tirto.id - Pada gejala COVID-19 sebelumnya, pengidap infeksi corona SARS-CoV-2 ini biasanya mengalami tiga tanda yaitu demam, menurunnya kepekaan indra penciuman, dan batuk kering.
Hal ini dikarenakan virus SARS-CoV-2 menyerang paru-paru dan sistem pernafasan inang yang dihinggapinya. Namun, penemuan terbaru menunjukkan ada gejala-gejala lain yang menyertai.
Riset terbaru mengenai COVID-19 ini dilakukan oleh sejumlah ilmuan dari King's College London yang dipublikasikan melalui artikel bertajuk "Symptom clusters in Covid19: A potential clinical prediction tool from the COVID Symptom study app" di MedRxiv.
Studi tersebut menemukan enam jenis infeksi corona SARS-CoV-2 yang berkaitan dengan tingkat keparahan infeksi, dengan kemungkinan pasien membutuhkan alat bantu pernafasan seperti oksigen atau ventilator, jika ia dirawat di rumah sakit.
Laman Reuters menuliskan bahwa temuan ini dapat membantu dokter dan ahli kesehatan untuk memprediksi pasien COVID-19 yang berisiko tinggi, serta yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.
"Penemuan ini memiliki pengaruh penting untuk perawatan dan pengawasan bagi orang-orang yang rentan ataupun pasien yang sudah parah menderita COVID-19," ujar Dr. Claire Steves, salah satu peneliti dalam riset tersebut.
Penelitian ini dilakukan di United Kingdom (UK), Amerika Serikat, dan Swedia, dengan jumlah responden 1000 orang. Riset ini merekam gejala-gejala yang dirasakan pasien COVID-19 dari waktu ke waktu sejak Mei 2020.
Temuan terbaru menunjukkan bahwa selain tiga gejala primer COVID-19: batuk kering, demam, dan ketidaksensitivan indra penciuman, riset ini juga menemukan bahwa penderita COVID-19 mengalami sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare, kebingungan, kehilangan nafsu makan, serta sesak napas
Dilansir dari laman resmi King's College London, berikut ini enam jenis infeksi COVID-19 berdasarkan temuan terbaru itu:
1. Tipe "mirip flu" tanpa demam
Gejalanya sakit kepala, kehilangan kepekaan indra penciuman, nyeri otot, batuk, sakit tenggorokan, sakit dada, dan tanpa demam.
2. Tipe "mirip flu" dengan demam
Gejalanya sakit kepala, deman, kehilangan kepekaan indra penciuman, batuk, sakit tenggorokan, suara serak, kehilangan nafsu makan.
3. Gastrointestinal
Gejalanya sakit kepala, kehilangan kehilangan kepekaan indra penciuman, kehilangan nafsu makan, diare, sakit tenggorokan, sakit dada, tidak ada batuk.
4. Tingkat satu parah, kelelahan (fatigue)
Gejalanya kelelahan, sakit kepala, kehilangan kepekaan indra penciuman, batuk, demam, suara serak, nyeri dada, dan kelelahan.
5. Tingkat dua parah, kebingungan (confusion)
Gejalanya sakit kepala, kehilangan kepekaan indra penciuman, kehilangan nafsu makan, batuk, demam, suara serak, sakit tenggorokan, nyeri dada, kelelahan, nyeri otot, dan kebingungan.
6. Tingkat tiga parah, sakit perut dan pernapasan
Gejalanya sakit kepala, hilangnya kepekaan indra penciuman, kehilangan nafsu makan, batuk, demam, suara serak, sakit tenggorokan, nyeri dada, kelelahan, kebingungan, nyeri otot, sesak napas, diare, dan sakit perut.
Ahli kesehatan yang terlibat dalam penelitian ini memaparkan, pasien COVID-19 dengan level 4, 5 dan 6 lebih mungkin dirawat di rumah sakit dan lebih mungkin membutuhkan bantuan pernapasan.
Selain itu, mereka yang mengalami infeksi level 4, 5, dan 6 juga biasanya berusia lebih tua dan lebih lemah kondisinya daripada level 3 ke bawah.
Ditambah lagi, mereka juga biasanya memiliki berat badan berlebih dan memiliki kondisi kesehatan yang buruk seperti sudah menderita diabetes atau sakit paru-paru sebelumnya.
Untuk gejala umum COVID-19, CNN Health menuliskan sejumlah ciri-ciri infeksi corona SARS-CoV-2 yang patut diwaspadai, mencakup napas pendek, demam, batuk kering, menggigil dan sakit di sekujur tubuh, kebingungan tiba-tiba, masalah pencernaan, mata berubah warna, kehilangan bau dan rasa, kelelahan, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat.
Oleh karena itu, bagi masyarakat yang sehat diharapkan terus waspada dengan mentaati protokol kesehatan, setidaknya dengan memakai masker, menjaga jarak atau physical distancing, menerapkan etika bersin dan batuk, serta mencuci tangan dengan teratur.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
