tirto.id - Divock Origi, mencetak gol pembuka dan gol penentu kemenangan Liverpool atas Barcelona, yang disebutnya sebagai sesuatu yang spesial dan tidak dapat dipercaya. Pemain berkebangsaan Belgia itu turun sebagai starter, untuk mengisi posisi Roberto Firmino, yang tengah cedera sebagai ujung tombak.
2 gol yang ia ciptakan berhasil menggenapkan kemenangan Liverpool menjadi 4-0, untuk membalikkan skor agregat menjadi 4-3, setelah tumbang 3-0 di Camp Nou, pada leg pertama. Dikutip dari situs resmi Liverpool, pemain yang didatangkan dari OSC Lille itu menyebut kemenangan The Reds, merupakan hasil dari kerja sama tim yang solid.
“Saya pikir itu lebih tentang tim. Kami melakukannya dengan sangat baik, kami berjuang dan kami tahu itu akan menjadi malam yang istimewa. Kami juga ingin bertarung untuk para pemain yang cedera. [Seperti] Robbo [Roberto Firmino yang merupakan pejuang dan kami tahu itu bisa berdampak pada para pemain.” kata Divock Origi, dikutip laman resmi Liverpool.
Selain itu dukungan dari suporter disebutnya juga turut menambah semangat pemain The Reds. Rekan-rekannya berjuang sangat keras, bahkan Origi sendiri sempat mengalami kram, yang membuatnya digantikan oleh Daniel Sturridge, di menit 7.,
“Itu sangat istimewa. Sulit digambarkan dengan kata-kata. Anda bisa merasakannya, Anda bisa mendengarnya [nyanyian dari suporter]. Luar biasa. Kami berjuang sangat keras. Bahkan pada akhirnya, saya mengalami kram. Kami berhasil. Ini menunjukkan bahwa kami memiliki pemain yang baik dan mau kerja keras. Ini istimewa bagi kami karena kami berhasil ke final kali ini,” tambah pemain berkebangsaan Belgia tersebut.
Berkat penampilan apiknya, whoscored mengganjar permainan Divock Origi, dengan nilai 8,9 atau yang paling tinggi dari semua pemain yang turun ke lapangan, sekaligus menjadi man of the match dalam pertandingan. Di mana sepanjang laga, pemain berusia 24 tahun itu membuat 2 upaya mencetak gol yang keduanya berhasil menjebol gawang Ter Stegen.
Sementara itu, dilansir dari Sky Sport Jurgen Klopp, menyebut gol ke-4 Liverpool yang diciptakan Origi, sebagai momen yang jenius antara Alexander-Arnold dan Origi.
“Momen jenius dari Alexander-Arnold. Saya melihat bola masuk ke gawang dan tidak tahu siapa yang melakukan tendangan sudut. Dua orang terhubung [Origi dan Alexander-Arnold] dan momen itu sudah cukup [untuk mencetak gol]," kata Jurgen Klopp, mengomentari gol ke-4 timnya.
Namun, Alexander-Arnold, mengaku tindakannya melakukan tendangan corner cepat merupakan naluriah, melihat ada pemain yang berdiri bebas di kotak penalti. Ia pun memuji ketenangan Origi, saat menerima umpan yang ia berikan kepadanya dengan sangat cepat.
"Saya pikir itu hanya naluriah. Itu hanya salah satu momen di mana kamu melihat peluang dan jelas Div [Divock Origi] ada di sana untuk menyelesaikannya. Itu mungkin datang kepadanya agak cepat tetapi dia adalah pemain top, mencetak dua gol untuk kami malam ini,” tandas Alexander Arnold.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Agung DH
