tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali membantah bila kunjungannya ke Sekretariat Bersama (Sekber) PKB-Gerindra dikarenakan Koalisi Perubahan tidak kunjung deklarasi capres Anies Baswedan.
Ali menjelaskan bahwa pertemuannya dengan PKB dan Gerindra sudah direncanakan sejak minggu lalu, sehingga menurutnya tidak ada isu keretakan hubungan antara Nasdem, PKS dan Demokrat.
"Kami merencanakan pertemuan ini sudah sejak seminggu yang lalu. Jadi saya pikir tidak mengurangi substansi kebersamaan kami dengan Demokrat dan PKS," kata Ahmad Ali pada Kamis (26/1/2023).
Ali mengaku baru menerima pesan dukungan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono soal penetapan Anies menjadi capres beberapa saat sebelum berangkat ke Sekber PKB-Gerindra. Oleh karenanya hal itu tidak menambah atau mengurangi esensi apapun terhadap dinamika Koalisi Perubahan.
"Jadi kami sudah merencanakan pertemuan ini sebelum ada pernyataan itu (dari AHY). Kebetulan saya juga baru membaca pernyataan tersebut tadi pagi," jelasnya.
Dirinya mengungkapkan hubungan partainya dengan PKB dan Gerindra tetap baik meski pilihan capres mereka berbeda. Ali mengingatkan kondisi politik saat ini berjalan dinamis dan pelaksanaan Pilpres 2024 masih lama. Sehingga segala kemungkinan masih bisa terjadi.
"Ini koalisi Gerindra dan PKB sahabat daripada Partai Nasdem di pemerintahan. Dan menurut kami kontestasi politik perlu dicairkan, sehingga kita bisa menghadapinya dengan riang gembira. Kita berbeda bukan berarti kita bermusuhan," terangnya.
Ke depannya, Ali menyebut Koalisi Perubahan akan meniru konsep Sekber PKB-Gerindra saat menghadapi Pemilu 2024. Bahkan Ali berencana tidak hanya menempatkan Sekber di DKI Jakarta namun juga tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Negeri ini besar sekali. Semakin banyak Sekber semakin bagus," ungkapnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky
