Cara Membersihkan Usus Besar Secara Alami di Rumah

tirto.id - Pembersihan usus merupakan sebuah proses yang sering dikaitkan dengan upaya mengeluarkan limbah atau kotoran dari usus besar kolon.

Praktik pembersihan usus besar atau kolon kerap menggunakan metode irigasi kolon (enema). Praktik ini sudah berlangsung sejak zaman Yunani Kuno dan populer di Amerika Serikat awal 1900-an.

Hanya saja, irigasi kolon bukanlah cara membersihkan usus besar yang disukai. Sebab, cairan akan dimasukkan ke dalam usus besar melalui rektum, lalu kotoran akan keluar. Cara ini mungkin tidak terlalu nyaman bagi sebagian orang.

Mengutip WebMD, dalam irigasi kolon, pasien akan dibaringkan di atas meja. Lalu, pompa bertekanan renda atau reservoir berbasis gravitasi menyiramkan sekitar 60 liter cairan melalui tabung kecil yang dimasukkan pada rektum.

Terapis kadang perlu memijat perut pasien. Setelah itu, air akan dikeluarkan sendiri oleh pasien yang di dalamnya turut membawa cairan dan limbah di usus.

Jenis cairan yang dipakai untuk irigasi kolon menggunakan air yang dapat dipadu dengan enzim, herbal, kopi murni, dan probiotik.

Hanya saja, praktik ini juga ada resikonya. Menyitat Mayo Clinic, kekhawatiran utama irigasi kolon antara lain terjadi robekan pada rektum. Di samping itu, risiko lainnya adalah memicu infeksi dan dehidrasi.

Praktik tersebut bisa juga menyebabkan perubahan keseimbangan elektrolit yang membahayakan untuk pasien dengan penyakit ginjal, penyakit jantung, dan sebagainya. Efek samping lainnya adalah kram, kembung,diare, mual, dan muntah.

Cara membersihkan usus dengan makanan dan minuman

Praktik irigasi kolon belum didukung dengan banyak penelitian yang memadai terkait manfaat dan risikonya.

Di sisi lain, tubuh secara alami mengeluarkan limbah atau racun dengan caranya sendiri. Termasuk usus besar, limbah tubuh dibuang melalui pengeluaran tinja.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar usus besar lebih optimal lagi untuk membersihkan limbah dan parasit. Berikut cara alami membersihkan usus yang bisa dilakukan:

1. Minum air secara cukup

Minum membantu tubuh tetap terhidrasi dan membantu proses yang terjadi di pencernaan. Dengan cukup minum, seseorang menjadi mudah buang air besar (BAB) secara teratur.

2. Minum air asin

Cara ini sama dengan minum seperti biasa, namun ditambahkan garam pada airnya. Cara ini masih minim penelitian dan dapat praktikkan dengan minum segelas air yang ditambahkan adukan dari dua sendok teh garam laut atau garam himalaya. Minum saat perut kosong dan dalam beberapa menit rasa ingin BAB segera datang.

3. Mengonsumsi makanan tinggi serat

Makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran berguna dalam melancarkan pencernaan. Di samping itu, seseorang uga memperoleh manfaat dari nutrisi di dalamnya.

4. Makanan fermentasi

Mengonsumsi makanan fermentasi merupakan probiotik yang baik untuk usus. Probiotik merupakan sumber makanan bagi bakteri baik di dalam usus sehingga bisa menjalankan perannya dalam proses pencernaan secara optimal. Contoh makanan ini yaitu tape, tempe, kimchi, yogurt, cuka apel, dan sebagainya.

Mengutip Medical News Today, probiotik membantu mencegah dan mungkin mengobati kanker usus besar. Kaitannya sebagai bagian terapi penyembuhan masih memerlukan penelitian lanjutan.

Kendati demikian, keadaan usus yang sehat membawa berbagai manfaat kesehatan dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan.

5. Herbal

Beberapa jenis herbal diyakini membantu pembersihan usus. Misalnya jahe, bawang putih, atau cabai rawit dapat menekan bakteri jahat di perut karena memiliki kandungan fitokimia antimikroba.

6. Makanan kaya pati

Beberapa jenis makanan alami memiliki pati resisten yaitu jenis gula yang sukar diurai tubuh, Pati ini sebagian besar tidak tercerna dan pada akhirnya menumpuk sebagai tinja bersama limbah lainnya. Usus besar segera meresponsnya agar cepat dikeluarkan lewat BAB sehingga usus menjadi bersih.

Contoh makanan tinggi pati resisten adalah kentang, singkong, ubi, jagung manis, pisang, hingga umbi-umbian.

Makanan seperti ini turut menghasilkan senyawa yang dapat pula mencegah kanker usus besar, meningkatkan pengaturan makronutrien, mengendalikan gula darah, sampai mengendalikan obesitas.