tirto.id - Hujan meteor Draconids aktif sejak 6-10 Oktober 2020 dan puncaknya terjadi pada 8 Oktober 2020. Puncak hujan meteor ini dapat disaksikan di Indonesia.
Menurut Space.com, hujan meteor Draconids tidak akan menampilkan pertunjukan langit yang spektakuler. Hujan meteor Draconids biasanya sederhana, menghasilkan hanya beberapa meteor per jam.
Bulan kemungkinan besar akan menyapu semua pemandangan meteor ini, kecuali untuk meteor yang paling terang.
Hujan meteor, yang biasanya aktif dari 6 Oktober hingga 10 Oktober setiap tahun, terkadang menampilkan hujan yang luar biasa.
Pada tahun 1933, misalnya, pengamat langit di Eropa melihat hingga 500 Draconid per menit, menurut kolumnis pengamat langit Space.com, Joe Rao.
Pengamat di seluruh Amerika Serikat bagian Barat melihat ribuan Draconid per jam di puncak hujan meteor pada tahun 1946.
Draconids terjadi ketika Bumi melalui aliran puing-puing yang ditumpahkan selama ribuan tahun oleh Comet 21P / Giacobini-Zinner.
Ledakan dramatis seperti yang terjadi pada tahun 1933 dan 1946 - dan yang lebih kecil pada tahun 1926, 1952, 1985, 1998, dan 2011 - tampaknya "hanya terjadi ketika Bumi lewat tepat di dalam orbit Komet Giacobini-Zinner tak lama setelah komet itu sendiri berlalu," Rao menulis.
Para ahli tidak memprediksi meteor dekat seperti itu akan terjadi tahun ini. Jadi, sekali lagi hujan Draconid tahun ini mungkin tak tampak menyilaukan.
Draconids "adalah hujan yang sangat terang atau tidak sama sekali," kata Cooke kepada Space.com. "Sebagian besar dari mereka adalah meteor redup."
Kebanyakan hujan meteor paling baik dilihat pada pagi hari. Namun, untuk memaksimalkan pengalaman menonton Draconid, mulailah mengamati pada malam hari, segera setelah hari gelap.
Itu karena konstelasi Draco, sang naga (the dragon) puncak "pancaran", atau titik dari mana meteor tampak memancar terang akan terjadi tak lama setelah malam tiba.
Menurut LAPAN, di Indonesia, meteor dapat dilihat sejak pukul 18.15 WIB hingga 21.30 WIB dengan intensitas antara 4 (untuk Kupang) hingga 6 meteor (untuk Banda Aceh) per jam jika cuaca cerah dan bebas polusi cahaya.
Akan tetapi, bagi pengamat di area perkotaan hanya akan menyaksikan antara 1-2 meteor per jam. Ketampakan hujan meteor Draconid terbaik jika diamati dari belahan Bumi Utara.
Editor: Agung DH
