tirto.id - Mantan pebulu tangkis Liliyana Natsir memuji perkembangan yang ditunjukkan mantan partnernya, Tontowi Ahmad dalam gelaran Indonesia Open 2019 kali ini. Berpasangan bersama atlet muda Winny Oktavina Kandow di nomor ganda campuran, menurut Butet, Tontowi telah menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin di tim.
“Saya memang ngikutin mereka saat mereka dua kali main. Kemarin saya nonton, kondisi Owi sudah sangat bagus, dan saya nonton di pertandingan tadi, dia bisa jadi leader. Dia bisa bawa Winny sehingga Winny juga bisa lebih tenang mainnya,” tutur Butet kepada Tirto di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Di hari yang sama, duet Tontowi-Winny berhasil memastikan satu tiket ke perempat final Indonesia Open 2019 setelah menundukkan wakil Thailand, Nipitphon Phuangphuapet dan Savitree Amitrapai dua set, 21-14 dan 21-18.
Butet berharap penampilan pasangan tersebut terus menanjak. Menurutnya yang paling penting dalam perkembangan mereka adalah bagaimana Tontowi yang lebih senior bisa memberi pelajaran dan tambahan pengalaman untuk Winny.
“Saya kemarin juga sempat cerita sedikit dengan Owi. Dia bilang ke saya, ‘cik kasih masukan buat Widi,’ terus saya bilang, ‘ya yang penting itu mental. Kalau aku terlalu banyak kasih masukan nanti dia tegang," ujarnya.
"Kamu juga jangan terlalu galak-galak sama Winny. Intinya jangan balas dendam [kayak aku pas galak sama kamu]. Dulu kan beda, kamu laki makannya aku teken, tapi Winny kan perempuan. Perlakuannya harus beda. Kamu harus bisa support dia. Kamu percaya sama dia, biar dia bisa diri sendiri. Jangan terlalu dituntut’, begitu saya bilang,” tandas perempuan kelahiran 1985 itu.
Semasa masih berkarier sebagai pebulu tangkis, Butet bersama Owi memang menjadi salah satu andalan Indonesia di sektor ganda campuran. Berbagai pencapaian mereka dapat, termasuk yang paling menyita perhatian, medali emas Olimpiade Rio De Janeiro 2016.
Tontowi sendiri berstatus sebagai juara bertahan ganda campuran di Indonesia Open. Namun, pada edisi 2018, ia berpasangan dengan Butet, yang memutuskan gantung raket pada Januari 2019.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Ibnu Azis
