tirto.id - Pemain nomor sembilan timnas Brasil, Gabriel Jesus, megakui banyak belajar dari rekan satu klubnya di Manchester City, Sergio Kun Aguero. Kedua pemain sendiri akan berhadapan dalam babak semifinal Copa America 2019 antara Brasil vs Argentina pada Rabu (3/7/2019) di Stadion Mineirao, Belo Horizonte.
"Hari ini saya ingin menembak [shot on goal] lebih banyak. Itu telah banyak berubah, di Manchester City dan di sini bersama tim nasional. Itu salah satu hal utama yang saya ubah," tutur penyerang berusia 22 tahun itu.
"Saya melihat penyerang lain seperti Aguero, ia banyak menembak ke gawang dan ini membuat segalanya lebih mudah. Aku sudah belajar banyak darinya. Tapi sekarang dia ada di satu sisi dan aku di sisi lain."
Bersama City musim lalu, Jesus berhasil mencetak 21 gol serta 6 assist dari total 46 pertandingan di semua kompetisi. Selain itu, dia juga menjadi bagian penting pasukan Pep Guardiola dalam merengkuh treble domestik yang pertama di sejarah klub sepak bola laki-laki di negara Inggris.
Namun capaian golnya di Liga Inggris menurun dibanding musim lalu. Serta hanya 8 kali mengisi susunan pemain inti dan 21 kali bermain dari bangku cadangan. Pada musim 2017/2018, Jesus tampil 19 kali sebagai starter di Liga Premier Inggris. Di ajang Copa America ini sendiri, mantan pemain Palmeiras itu belum mencetak satu gol pun. Bahkan gagal mengeksekusi penalti saat laga fase grup kontra Peru.
"Saya mengalami kesulitan di City pada awal musim lalu, saya tidak sehat dan saya tidak bermain banyak, tetapi keluarga saya dan orang-orang di sekitar saya banyak membantu saya," lanjut Jesus.
"Saya mencari pelatih fisik untuk membantu saya dan dia bersama saya hari ini. Dan saya mencoba untuk menembak lebih banyak ke gawang. Rata-rata tembakan saya sangat rendah - di sana permainan di mana saya tidak memiliki kesempatan untuk mencetak gol. Hal itu sedikit rumit."
Selain Aguero, Jesus juga akan menghadapi rekan satu klub lainnya, Nicolas Otamendi. Jesus berharap dapat mengalahkan keduanya. Ini akan menjadi pertemuan ke-111 antara Brasil dan Argentina.
"Ini adalah dua tim raksasa, dua negara dengan sejarah besar dalam sepakbola," kata mantan pemain Palmeiras itu," imbuh pemain yang dekat ibunya itu.
"Brasil, karena kami bermain di kandang dan berada dalam momen yang lebih baik, memiliki lebih banyak tekanan untuk menang daripada Argentina, tetapi ini klasik. Saya tidak bertaruh dengan [Aguero], dia membela timnya dan saya mempertahankan tim saya. Tetapi ketika saya kembali [ke City], saya berharap untuk menggodanya dan Otamendi juga."
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Fitra Firdaus
