tirto.id - Roberto Carlos Mario Gomez memutuskan pergi setelah mengantarkan Borneo FC mengakhiri musim Liga 1 2019 dengan cukup baik. Sepeninggal pelatih asal Argentina itu, tim Pesut Etam belum mencari penggantinya untuk kompetisi Liga 1 2020 musim depan.
“Soal pelatih baru saya belum bisa berkomentar. Kontrak pelatih dan pemain habis Desember 2019 ini. Setelah itu baru kami bisa bergerak," ungkap Presiden Borneo FC Nabil Husein dikutip dari laman resmi PT Liga Indonesia Baru (LIB), Kamis (26/12/2019).
Pihak Borneo FC sebenarnya berusaha meminta Mario Gomez bertahan dan kembali membesut klub kebanggaan masyarakat Samarinda ini. Namun, sang pelatih tampaknya ingin mencari tantangan baru sehingga manajemen Borneo FC dengan berat hati melepasnya.
"Kami dari manajemen sudah melakukan komunikasi intens dengan coach Gomez. Ada banyak faktor yang tak bisa saya sampaikan, terkait coach Gomez tidak melanjutkan kerja sama dengan Borneo FC," papar Nabil Husein.
Borneo FC tampil mengejutkan di sepanjang musim Liga 1 2019 lalu. Klub kebanggaan masyarakat Samarinda ini bahkan sempat bercokol cukup lama di peringkat kedua di bawah Bali United, sebelum akhirnya harus puas finis di urutan ketujuh kendati dengan selisih jarak yang tipis dengan peringkat dua hingga enam.
Mario Gomez memang punya jejak prestasi yang cukup memukau di persepakbolaan Asia Tenggara. Namanya melambung saat menukangi Johor Darul Takzim (JDT) dan langsung membawa klub ini meraih gelar juara Liga Malaysia 2015.
Tak hanya itu, Mario Gomez juga mengantarkan JDT menembus final Piala AFC 2015 sekaligus menorehkan sejarah karena JDT adalah klub Malaysia pertama yang berhasil memenangkan trofi bergengsi itu.
Mario Gomez kemudian hijrah ke Persib Bandung dan mengawal tim Pangeran Biru finis di peringkat 4 Liga 1 2018 kendati akhirnya dilepas. Pelatih berusia 62 tahun ini kemudian diboyong Borneo FC untuk memimpin tim Pesut Etam di Liga 1 2019.
Editor: Fitra Firdaus
