tirto.id - Bobotoh dan Aremania, masing-masing pendukung setia Persib Bandung dan Arema Cronus, terlihat antusias dalam menyambut laga final Piala Bhayangkara 2016 diantara kedua tim besar tersebut. Antusiasme dibuktikan baik dengan perjuangan dan pengorbanan untuk bisa menonton langsung laga di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu (3/4/2016) malam ini, maupun dengan meramaikan kawasan stadion sambil menyanyikan yel-yel khas.
Salah seorang Bobotoh asal Bogor, Altian Febriansyah (19), rela merogoh kocek lebih dalam sebab membeli tiket kepada calo demi bisa menyaksikan tim kesayangannya berjuang meraih juara di laga puncak. “Saya susah cari yang jual tiket resmi, jadi beli di calo”, ujar pria yang datang tanpa ditemani siapapun ke GBK itu.
Harga tiket yang normal sebenarnya hanya Rp75.000. Namun karena dari calo, tiket yang ditawarkan pada Altian menjadi dua kali lipat lebih mahal, yaitu hingga mencapai Rp150.000. “Tapi saya tawar jadi Rp120.000,” imbuhnya.
Bobotoh lain, Ibrahim (19) dan Musyafa (19), rela menempuh perjalanan selama 9 jam dengan menggunakan bus dari rumah mereka di Wonosobo ke Jakarta hanya demi menyaksikan tim kesayangannya berlaga. Mereka harus beli tiket ke calo juga, namun berhasil menawar hingga harganya menjadi Rp100.000 saja. “Baru sampai sini tadi jam 5 pagi,” tambah Musyafa.
Berdasarkan pantauan Antara, para Aremania juga tak kalah antusias. Meski laga akan digelar malam hari nanti, namun sejak pagi menjelang siang para suporter dari Bhumi Arema itu sudah berkerumun di dekat Posko Arema di salah satu pojok GBK.
Mereka menyanyikan yel-yel khas yang sering dikumandangkan saat Arema sedang bertanding, dan tak lupa juga sambil membunyikan genderang dengan bertalu-talu. Rata-rata mereka mengenakan seragam biru Arema Cronus dan membawa syal serta aksesoris khas Singo Edan lainnnya.
Bragista (17) adalah salah seorang Aremania yang sudah di Jakarta sejak sepekan lalu. Ia tak sendirian. Keluarganya yang asli Malang ikut turut serta. Ia mengaku sudah sejak pukul 10.00 WIB berada di area GBK dan mengamankan tempat duduk terbaik untuk menonton tim kebanggaannya.
“Mumpung saya masih kelas 2 SMA, kan kelas 3 sedang ujian. Papa juga ambil cuti,” kata remaja yang membawa boneka singa sebagai ikon tim Singo Edan. (ANT)
