tirto.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada Rabu (26/12/2018) mengumumkan bahwa telah membuka akses media sosial Tumblr. Keputusan ini dilakukan setelah Tumblr berkomitmen untuk membersihkan platformnya dari konten pornografi dengan mengubah kebijakannya.
"Kominfo telah membuka akses Tumblr. Normalisasi itu dilakukan pada Senin [24/12] siang, setelah Tumblr mengirimkan surat pernyataan resmi mengenai komitmen untuk membersihkan platform itu dari konten pornografi," tulis Ferdinandus Setu selaku Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo dalam keterangan resmi, Rabu (26/12).
Ferdinandus menambahkan, Kominfo memastikan komitmen Tumblr dengan memeriksa langsung platform tersebut melalui Direktorat Ditjen Aplikasi Informatika, dan menemukan hasil yang sesuai dengan ketentuan tersebut.
"Hasil pantauan juga menunjukkan, Tumblr sudah menangani konten-konten pornografi yang pernah dilaporkan oleh masyarakat kepada Kementerian Kominfo pada bulan Maret 2018 lalu," ujarnya.
Menurut Ferdinandus, Tumblr saat ini sudah melakukan pemblokiran untuk jenis konten dewasa yang terpampang secara eksplisit, termasuk foto, video, dan gambar GIF di platform mereka.
Adapun Kominfo sejak 5 Maret 2018 lalu, telah melakukan pemblokiran terhadap layanan Tumblr menyusul temuan konten asusila di platform mereka.
Pemblokiran ini dilakukan terhadap 8 DNS (Domain Name System) Tumblr lantaran Kominfo belum mendapatkan respons dari Tumblr untuk mematuhi ketentuan Pemerintah Indonesia.
"Sampai lewat batas waktu yang diberikan tersebut, tidak ada respons dari T*mb*r, sehingga dilakukan tindakan pemblokiran terhadap 8 DNS T*mb*r pada hari Senin 5 Maret 2018 sore," tulis Kemkominfo di Twitter, Selasa, 6 Maret 2018.
Sementara terkait komitmen Tumblr, mereka pada Desember lalu akhirnya mengubah kebijakannya dengan resmi memblokir seluruh konten dewasa di platformnya efektif mulai 17 Desember 2018.
"17 Desember 2018, konten khusus dewasa tidak akan diizinkan di Tumblr, berapa pun usia Anda," bunyi penjelasan Tumblr pada 4 Desember 2018.
