tirto.id - Lebih dari 200 migran terlibat aksi perkelahian pada Minggu (17/7/2016) petang demikian dilaporkan kantor berita MTI. Sembilan orang menderita luka-luka di kamp pusat pendataan migran dekat perbatasan Hungaria dengan Serbia, demikian laporan penasihat keamanan nasional untuk Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban.
“Delapan di antara sembilan orang dikabarkan dirawat di rumah sakit wilayah barat Kota Kiskunhalas,” kata Gyorgy Bakondi seperti dilaporkan MTI pada Senin (18/7.2016).
Menurutnya, bentrokan diawali pada pukul 18.00 (GMT), dimana 20 migran tersebut berkelahi dengan alasan yang belum jelas.
Sekitar 200 personel polisi pun tiba guna mengembalikan ketertiban mengingat kerusuhan kian meluas, tambahnya tanpa memberi keterangan lebih lanjut.
Lebih dari satu juta migran melewati Hungaria tahun lalu melalui rute lintas pulau dari Timur Tengah menuju Eropa Barat.
Aliran migran telah melambat sejak Hungaria mendirikan pagar kawat duri di sepanjang bagian selatan perbatasannya dengan Serbia dan Kroasia.
Namun, migrasi tetap jadi isu cukup bermasalah, sehingga PM Orban tengah mendesak adanya referendum, meminta warga menolak rencana Uni Eropa mendistribusi ulang para migran di negara anggota blok tersebut.
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini
