tirto.id -
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis, (31/3/2016), mengatakan bahwa ribuan orang di Somalia utara terancam meninggal akibat kekeringan terkait El Nino, prakiraan curah hujan rendah serta kelangkaan bantuan yang semakin memperburuk keadaan.
PBB mengatakan, kekeringan parah menyebabkan kelangkaan air dan kurangnya padang rumput bagi ternak, sehingga banyak ternak yang mati serta memaksa warga berhutang untuk bertahan hidup.
“Kekeringan bisa memperburuk keadaan di Somalia utara dalam beberapa bulan mendatang karena prediksi curah hujan yang rendah di Somalia dari Maret hingga Juni,” kata PBB, seperti dikutip Antara, Jumat, (1/4/2016).
Kekeringan dan curah hujan yang rendah, semakin diperparah dengan kelangkaan bantuan. PBB menyampaikan bahwa sekitar 1,7 juta penduduk, 40 persen diantaranya yang berada di kawasan Puntland dan Somaliland di Somalia utara, membutuhkan bantuan darurat.
Selain itu, kematian terkait kurang gizi telah dilaporkan di kawasan Awdal, merujuk pada kota di barat laut Somalia yang berbatasan dengan Ethiopia, yang juga dilanda kekeringan.
Tanpa akses ke layanan kesehatan, air dan sanitasi, ribuan orang akan terancam mati di wilayah tersebut.
Badan pemberi bantuan mendapatkan kesulitan untuk mengumpulkan dana bagi jutaan warga yang dilanda kekeringan di sepanjang utara dan selatan Afrika, yang dilanda fenomena El Nino terkuat selama beberapa dekade ini.
PBB sendiri telah mengajukan bantuan dana USD 105 juta bagi Somalia hingga September mendatang.(ANT)
