tirto.id - Badan Cyber Nasional (BCN) yang rencananya akan dibentuk pemerintah akan dipusatkan di Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg). Komisi I DPR RI yang nantinya akan menjadi mitra BCN telah menjalin komunikasi dengan Lemsaneg.
“Informasi yang saya terima sekarang sih akan dipusatkan di Lemsaneg dan akan diperbantukan dua dirjen di sana. Kalau anggarannya ya tetap dari anggaran negara,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin, di Jakarta, Jumat (17/6/2016).
Menurut Tubagus, selama ini Komisi I menjalin komunikasi dengan Lemsaneg terkait rencana pembentukan BCN, tetapi dengan Kemenkopolhukam yang membawahi rencana pembentukan BCN ini, memang belum ada informasi resmi ke Komisi I.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, BCN diharapkan mampu mengintegrasikan penanganan masalah siber di Indonesia.
Menurut dia, penanganan masalah siber yang tidak terintegrasi membuat penanganannya parsial dan menghasilkan keputusan yang sektoral saja, sehingga BCN diharap mampu menjembatani perbedaan sektoral tersebut.
“Misalnya penyebaran informasi radikal, kan tidak hanya bisa ditangani oleh Kominfo, harus ada lembaga keamanan yang juga terhubung. Problemnya ya badan yang akan dibentuk ini harus lebih kuat lagi,” kata purnawirawan TNI-AD ini.
Ada pun yang dibutuhkan pemerintah saat ini adalah menentukan induk BCN berada. Setelah itu akan dihitung berapa anggaran yang dibutuhkan dan akan diorganisasikan oleh kantor Menkopolhukam. “Baiknya Kemenkopolhukam juga bisa memberi informasi pada kami. Walaupun hanya dibutuhkan perpres, tapi hitung-hitungan anggaran nanti kan di sini,” kata dia.
Saat ini pembentukan BCN sedang diproses oleh Kemenkopolhukam. Badan yang akan menangani masalah siber tersebut dirasa sangat perlu.
Selain belum ada lembaga serupa yang memiliki wewenang luas seperti BCN, ancaman siber terhadap Indonesia pun cukup besar sehingga membutuhkan lembaga profesional yang mampu mengatasinya. “Kita belum ada, tapi ada yang mirip BCN, seperti Lembaga Sandi Negara atau Informatika yang ada di Kominfo, tapi Badan Cyber Nasional ini cakupannya lebih luas,” kata Tubagus.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz
