tirto.id - Meski belum memasuki paruh musim, tekad Arema FC untuk melakukan perombakan skuat telah mulai diwujudkan dengan langkah nyata. Tim pelatih Singo Edan telah melakukan evaluasi terhadap seluruh pemain dan memastikan bakal mencoret delapan nama jelang putaran kedua nanti.
Kepastian bakal dilepasnya delapan nama tersebut juga telah dikonfirmasi langsung oleh General Manager Arema FC, Ruddy Widodo. Walau demikian, Ruddy menambahkan jika hingga saat ini tidak ada yang diizinkan mengetahui siapa saja nama delapan nama tersebut. Situasi tertutup ini terjadi agar konsentrasi para pemain di sisa putaran pertama tidak goyah.
Saat ini GoJek Liga 1 yang baru mengalami libur kompetisi baru berhenti di pekan ke-13. Artinya, setelah masa libur selesai, masih ada lanjutan empat pekan putaran pertama. Pada saat itu pula para pemain Arema FC akan mulai mendapat informasi keputusan klub terkait masa depan masing-masing.
"Sampai saat ini manajemen masih belum komunikasi dengan pemain karena masih ada empat kali pertandingan sisa pada putaran pertama. Kami tidak ingin konsentrasi pemain buyar. Manajemen menunggu waktu yang tepat untuk berkomunikasi dengan pemain," ungkap Ruddy seperti dikutip laman resmi GoJek Liga 1.
Ruddy menambahkan jika pihak Arema FC tidak akan begitu saja melepas para pemain yang tak lolos evaluasi. Ia menjanjikan adanya bantuan untuk mencarikan klub baru bagi tiap-tiap nama yang dicoret.
"Kami pasti akan mencarikan klub baru bagi pemain Arema FC yang dicoret pada putaran kedua nanti," tegasnya.
Sebelum kepastian tersebut, pelatih Arema FC, Milan Petrovic secara terbuka mengungkapkan ketidakcocokan Singo Edan dengan salah satu pemain asingnya, Balsa Bozovic. Petrovic sendiri memastikan pemain bernomor punggung 10 itu tak akan bertahan lama di Malang.
Berstatus klub besar, Arema FC memang belum mampu menunjukkan tajinya di 13 pekan pertama GoJek Liga 1 2018. Mereka bahkan kini terlempar ke peringkat 15 klasemen dengan torehan 15 poin, hasil empat kemenangan, tiga kali imbang, dan enam kekalahan. Rapor ini pula yang diyakini menjadi latar belakang keputusan pihak klub dan tim pelatih untuk melakukan pencoretan besar-besaran.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
