tirto.id - Kominfo mengklaim aplikasi PeduliLindungi bebas phising dan malware karena tersedia di toko aplikasi resmi, yaitu Play Store dan App Store. Hal ini dikatakan Kominfo melalui keterangan pers, Jumat (17/4/2020), sekaligus menanggapi berita hoaks terkait PeduliLindungi tak aman.
"Saat ini beredar berita hoaks seolah-olah aplikasi PeduliLindungi tidak aman," kata Kominfo dalam keterangan tertulis.
"Kami pastikan bahwa berita itu tidak benar karena aplikasi PeduliLindungi saat ini sudah dapat diunduh melalui App Store dan Play Store untuk versi iOS dan Android dan tidak melalui APK sehingga sangat secure dari phising dan malware," tegas Kominfo.
Kominfo meminta masyarakat tidak ragu untuk memasang aplikasi PeduliLindungi karena penyedia jasa layanan telekomunikasi dan internet (provider) menggunakan sistem keamanan berlapis.
Hal senada juga dilakukan oleh Apple dan Google yang selalu meninjau aplikasi yang didaftarkan sebelum ditampilkan di masing-masing toko aplikasinya.
Aplikasi PeduliLindungi kata Kominfo sudah dipasang di ponsel oleh sekitar 1 juta pengguna. Aplikasi ini hadir untuk membantu memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia.
Menggunakan cara tracking, tracing, dan fencing berdasarkan Keputusan Menkominfo nomor 171 Tahun 2020, aplikasi PeduliLindungi mendukung Surveilans Kesehatan, melengkapi Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 159 Tahun 2019.
Keputusan itu bertujuan memberikan jaminan perlindungan data pribadi sesuai dengan undang-undang.
Aplikasi PeduliLindungi berbasis Bluetooth dan memiliki fitur tracking yang bisa mendeteksi pergerakan pemilik perangkat selama 14 hari ke belakang untuk melihat kemungkinan penyebaran virus corona.
Berdasarkan hasil tracking, tracing Bluetooth, aplikasi PeduliLindungi akan mendeteksi keberadaan pasien COVID-19 di sekitar pemilik perangkat dan akan memberikan peringatan untuk menjalankan protokol kesehatan jika pengguna pernah berada di dekat pasien positif.
Menurut Kominfo, semakin banyak orang yang memasang aplikasi PeduliLIndungi, semakin tinggi tingkat akurasi deteksi sehingga akan membantu untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
