tirto.id - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 berada di bawah target pemerintah yakni pada angka 5,2 persen.
"Kami meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2019 masih di (angka) 5,2 persen sehingga lebih konservatif dari pada pemerintah yang berkisar 5,3 persen," ucap Hariyadi B. Sukamdani, Ketua Umum Apindo pada Rabu (5/12/2018).
Menurut Apindo, proyeksi yang rendah itu didasarkan pada pada kelanjutan perang dagang AS-Cina dan kondisi pemerintah pascapemilu 2019.
Hariyadi menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan mengalami tekanan global. Meskipun perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina telah berakhir untuk 90 hari ke depan, ia menilai ketegangan bisa saja terjadi lagi.
Selain itu, Hariyadi juga mengatakan lembaganya masih menantikan susunan kementerian di sektor perekonomian dalam kabinet yang baru pada Oktober 2019.
Belum lagi, ia menambahkan, efektivitas kerja pemerintah seiring pergantian kabinet yang akan terjadi semakin menyulitkan mencapai target pertumbuhan ekonomi versi pemerintah.
"Kami belum tau seberapa efektif kinerja kabinet selama pemilu nanti sehingga memengaruhi belum optimalnya (pencapaian) target (pertumbuhan ekonomi) tadi," ucap Hariyadi.
Hariyadi juga menyoroti adanya kemungkinan para pelaku usaha tidak cukup percaya diri untuk melakukan ekspansi di kuartal 1 lantaran pemilihan presiden di periode itu. Karena itu, pencapaian target pertumbuhan ekonomi di kuartal 1 juga akan dipengaruhi seberapa yakinnya pengusaha untuk melakukan ekspansi.
Meskipun demikian, Hariyadi mengatakan Apindo mengapresiasi pencapaian pertumbuhan ekonomi pada 2018 yang terus naik walaupun tidak cukup tinggi. Disamping itu, pemerintah juga dinilai mampu mengontrol inflasi pada batas yang dapat diterima.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Yantina Debora
