tirto.id - Penularan COVID-19 sangat mudah dan cepat terhadap manusia. Sudah lebih dari 45 juta orang di seluruh dunia yang terjangkit penyakit corona ini. Lantas, apakah coronavirus dapat menular dari hewan peliharaan, seperti kucing, kepada manusia?
Meluasnya penyebaran COVID-19 dengan relatif cepat disebabkan lantaran coronavirus sangat mudah menular, terutama dari orang ke orang melalui percikan-percikan yang keluar dari hidung atau mulut saat orang yang terinfeksi virus ini batuk, bersin, bahkan berbicara.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut, COVID-19 merupakan jenis virus baru yang disebabkan oleh SARS-COV2 dan termasuk dalam keluarga besar coronavirus. Penyakit yang lantas mewabah ini dilaporkan pertama kali pada Desember 2019.
Yang paling utama agar terhindar dari virus COVID-19 adalah selalu #ingatpesanibu dengan menerapkan 3 M, yaitu memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Hewan Peliharaan Bisa Terinfeksi COVID-19
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, beberapa jenis hewan peliharaan seperti anjing, kucing, bebek, atau babi, bisa terinfeksi COVID-19. Binatang-binatang ini dapat menularkan COVID-19 ke sesama hewan dari spesies yang sama.
Temuan serupa juga diungkapkan oleh tim peneliti dari Harbin Veterinary Research Institute, Cina. Riset tersebut, dilansir Nature, menyimpulkan bahwa kucing termasuk binatang peliharaan yang paling rentan terkena COVID-19 dan menularkannya kepada kucing lain.
Penelitian itu juga mengungkapkan bahwa binatang peliharaan lain seperti anjing, bebek, serta babi, cenderung lebih kebal terhadap penularan COVID-19, dan punya potensi terinfeksi yang lebih kecil daripada kucing atau musang.
Lantas, apakah hewan-hewan peliharaan yang terinfeksi COVID-19 bisa menularkan virus tersebut kepada manusia?
WHO mengatakan, kucing dan musang dapat menularkan virus ke hewan lain dari spesies yang sama, tetapi belum ada bukti bahwa hewan-hewan ini dapat menularkan penyakit ke manusia dan berperan dalam menyebarkan COVID-19.
Terlebih, riset yang dilakukan tersebut diujicobakan terhadap sejumlah kecil hewan dan menurut Linda Saif, seorang virolog dari Ohio State University, Amerika Serikat, "Hal itu tidak merepresentasikan interaksi manusia dan peliharaannya pada keadaan sesungguhnya di luar.”
Kendati demikian, WHO menyarankan kepada orang yang positif COVID-19 dan orang yang berisiko tertular untuk membatasi kontak dengan hewan, termasuk binatang peliharaan seperti kucing, anjing, dan lainnya.
Merawat Hewan Peliharaan di Masa Pandemi
Apa yang harus kita lakukan jika punya hewan peliharaan di rumah, dan bagaimana cara merawatnya dengan aman dalam situasi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini?
Dikutip dari beberapa sumber, termasuk referensi yang dirujuk WHO, ada beberapa langkah merawat hewan peliharaan selama masa pandemi COVID-19.
Penerapan kebersihan dasar, atau yang di Indonesia digaungkan melalui kampanye #ingatpesanibu, harus selalu dilaksanakan, dalam merawat binatang kesayangan di kala pandemi COVID-19.
Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah memegang hewan, memberi makan, atau persediaan makanan mereka.
Mandikan binatang peliharaan Anda secara rutin serta lakukan dengan benar dan bersih. Jangan lupa, bersihkan kandang hewan kesayangan Anda secara teratur.
Untuk sementara, hindari mencium, menjilat, berbagi makanan, atau berbagi tempat tidur dengan hewan kesayangan Anda, terlebih jika Anda sedang sakit, tidak enak badan, atau dalam kondisi tubuh yang kurang fit.
Minimalkan kontak anak di bawah 5 tahun dan orang tua di atas 65 tahun lantaran imun yang cenderung lebih lemah, dengan binatang kesayangan Anda di rumah.
Anda juga bisa meminta saran dari dokter hewan terkait langkah-langkah lainnya atau untuk konsultasi tentang penanganan terhadap hewan peliharaan di masa pandemi COVID-19.
___________________
Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Editor: Agung DH
