tirto.id - Teks deskripsi adalah bentuk teks yang bisa menggambarkan suasana, keadaan bahkan bentuk dari sebuah objek. Misalnya benda, orang dan tempat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, deskripsi bisa diartikan sebagai pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.
Pendapat itu kurang lebih sama dengan buku Ungkap Idemu Melalui Teks Persuasi Hingga Teks Tanggapan oleh Minarni Try Astuti, yang menyatakan teks deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran yang detail, seolah-olah pembaca dapat membayangkan objek atau tempat yang digambarkan dalam teks tersebut.
Dalam kategori isinya, teks deskripsi memaparkan objek atau tempat secara terperinci sehingga pembaca mampu merasakan, mendengar dan melihat emosi yang terkandung di dalam sebuah teks.
Biasanya, agar tujuannya bisa tercapai, tak jarang seorang penulis memakai majas untuk menguatkan emosi sehingga pesan yang hendak disampaikan bisa tertangkap oleh pembaca.
Ciri-ciri Teks Deskripsi
Sebagaimana dikutip dari buku Super Complete SMP/MTs 7,8,9 oleh Tim Guru Inspiratif, teks deskripsi memiliki ciri-ciri yang sangat jelas sehingga mudah untuk membedakannya.
1. Menjabarkan atau menggambarkan suatu objek seperti benda, tempat atau suasana tertentu.
2. Melibatkan panca indra (pengelihatan, pendengaran, perasaan, penciuman dan pengecapan).
3. Memaparkan ciri fisik dan sifat objek tertentu, seperti ukuran, bentuk, warna dan kepribadian secara jelas dan terperinci.
Sementara untuk struktur teks deskripsi adalah identifikasi, klasifikasi dan deskripsi bagian.
Kaedah Kebahasaan dan Contohnya
a. Teks deskripsi memakai kata benda, seperti rumah, sekolah dan teman.
b. Menggunakan frasa yang mengandung kata benda. Sebagai contoh, "dia adalah temanku yang baik hati".
c. Mengandung kata sifat yang bersifat menggambarkan. Sebagai contoh, "dua sepatu hitam", "satu siswa rajin".
d. Mengandung kata kerja transintif untuk memberikan informasi subjek. Sebagai contoh, "siswa itu memakai seragam putih biru".
e. Mengandung kata kerja (perasaan dan pendapat) untuk mengungkapkan pandangan pribadi penulis tentang subjek. Sebagai contoh, "saya pikir itu adalah siswa pintar", "saya yakin anak itu pintar".
f. Mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan tentang objek. Sebagai contoh, "di sekolah", "di rumah".
g. Mengandung kata kiasan berupa perumpamaan atau metafora. Sebagai contoh, "kulitnya putih seperti sagu".
Editor: Iswara N Raditya
