tirto.id - Seorang pria berusia sekitar 50 tahun di Korea Selatan dilaporkan meninggal dunia karena terinfeksi amoeba pemakan otak (naegleria fowleri). Ini adalah kasus pertama di Korsel.
Seperti diberitakan India Today, sebelum kembali ke Korea Selatan, pria tersebut pernah tinggal di Thailand selama empat bulan.
Dia kemudian meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 2022. Kabar tersebut dibenarkan oleh Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA). Lantas apa yang dimaksud dengan amoeba pemakan otak?
Apa itu Amoeba Pemakan Otak?
Disadur dari laman Kemenkes RI, naegleria fowleri atau amoeba pemakan otak adalah salah satu free living amoeba yang paling terkenal. Amoeba ini hidup bebas dalam tanah lembab dan air.
Naegleria floweri merupakan penyebab dari Primary Amebic Meningoenchepalitis (PAM). Penyakit ini terkait dengan kelainan yang sangat parah dalam sistem saraf yaitu pada Granulomatous Amebic Encephalitis (GAE), Amebic Keratitis, dan Ulkus pada kulit.
Amoeba pemakan otak merupakan protista yang hidup dalam air tawar hangat dengan suhu sekitar 25-35°C. Amoeba ini termasuk dalam kelompok Percolozoa atau Heterolobosea.
Amoeba ini bisa menyerang sistem saraf manusia. Walaupun jarang terjadi, infeksi hampir selalu dapat menyebabkan kematian. Spesies protozoa ini merupakan amoeba yang hidup bebas atau free living amoeba.
Makhluk ini hidup dalam genangan air, tanah yang telah terpolusi, dan tempat pembuangan sampah. Naegleria floweri memiliki karakterisik yang disebut ameboflagellata yaitu mempunyai bentuk ameboid dan flagellata di dalam siklus hidupnya.
Siklus hidup amoeba ini ada tiga fase yaitu trofozoit ameboid, biflagellata, dan kista. Bentuk yang paling sering ditemukan dalam tubuh manusia adalah trofozoit ameboid.
Amoeba spesies ini terdiri dari ektoplasma dan endoplasma. Dalam endoplasma ada 1 inti vesikular dengan kariosom yang besar serta dinding inti yang penuh butir kromatin. Selain itu, juga ada vakuola kontraktil dan vakuola makanan.
Gejala dan Cara Mencegah Infeksi Amoeba Pemakan Otak
Gejala awal PAM dimulai dari 1 sampai 14 hari setelah terinfeksi. Lalu muncul gejala seperti linglung, kurang perhatian pada orang dan lingkungan sekitar, hilang keseimbangan, kejang, serta halusinasi.
Kemudian setelah gejala awal, penyakit menjadi lebih parah secara cepat dan biasanya dapat menyebabkan kematian hanya dalam waktu 3-7 hari.
Naegleria floweri banyak ditemukan dalam danau air tawar yang hangat dan sungai di negara Amerika Serikat.
Jumlah infeksi yang rendah menyebabkan sulit untuk mendeteksi berapa orang yang telah terinfeksi di antara jutaan orang lainnya. Salah satu cara untuk pencegahan terjadinya infeksi amoeba ini adalah dengan mengurangi segala aktivitas yang berhubungan dengan air.
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Alexander Haryanto
