tirto.id - Berdirinya organisasi ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations pada tanggal 8 Agustus 1967 pada kenyataannya dapat memberikan banyak dampak positif terutama bagi negara-negara yang berada di wilayah Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.
Setiap negara yang tergabung dalam ASEAN kemudian mengadakan kesepakatan berupa perjanjian kerjasama yang meliputi berbagai bidang seperti pertumbuhan ekonomi, perdamaian, stabilitas regional, serta pendidikan.
Salah satu bentuk kerja sama di bidang pertumbuhan ekonomi yaitu dengan dibentuknya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).
MEA atau ASEAN Economic Community (AEC) itu sendiri merupakan suatu bentuk kerja sama yang dilakukan antar negara yang menjadi anggota ASEAN dengan memfokuskan kerjasama tersebut pada bidang ekonomi dalam bentuk perdagangan bebas.
Penetapan MEA ini dilaksanakan di Bali pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN tahun 2002.
MEA dibentuk dengan 3 tujuan yaitu untuk membantu meningkatkan stabilitas ekonomi ASEAN, untuk mengatasi problematika ekonomi yang terjadi antar negara anggota, serta dengan adanya MEA diharapkan mampu bersaing dengan kekuatan ekonomi Asia.
Di samping itu, melalui perdagangan bebas bagi anggota ASEAN juga diharapkan mampu membantu meningkatkan daya saing dalam hal jual beli di masyarakat sehingga perekonomian dari negara-negara anggota ASEAN dapat terus berkembang.
MEA menjadi salah satu solusi untuk mengembangkan kualitas perekonomian di wilayah Asia Tenggara. Namun meskipun menjadi solusi, MEA juga dapat menjadi bahaya jika tidak ada persiapan untuk menghadapi dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.
Di Indonesia sendiri MEA dianggap sebagai pedang bermata dua, sebab pengaruh dari adanya perdagangan bebas itu pada satu sisi dapat meningkatkan kegiatan ekspor, namun pada sisi yang lain Indonesia harus bersiap menghadapi kemungkinan dari banyaknya barang-barang impor yang melimpah di pasaran sehingga dapat mengancam keberadaan produk-produk lokal.
Dampak Positif MEA di Indonesia
Meskipun kehadiran MEA di Indonesia memiliki dua sisi sebagaimana disebutkan di atas, namun dapak positif yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat jauh lebih banyak.
Hal tersebut diyakini mampu membantu meningkatkan perekonomian nasional dengan kondisi masyarakat yang juga akan menjadi semakin sejahtera. Lantas, apa saja dampak positif MEA bagi Indonesia ?
Berikut ini beberapa dampak positif MEA bagi Indonesia yang dikutip dari modul IPS kelas VI : Rekam Jejak Indonesia di ASEAN (2020) :
1. Kegiatan ekspor dan impor menjadi lebih mudah karena tidak ada biaya penahanan barang yang terlalu lama di bea cukai.
2. Penyedia tenaga kerja terus berupaya meningkatkan kualitas dari tenaga kerjanya.
3. Harga-harga bisa menjadi lebih stabil.
4. Pengusaha menjadi lebih banyak berinvestasi.
5. Menjadikan pebisnis semakin kreatif.
6. Dapat menambah keuntungan bagi negara.
7. Mampu mensejahterakan masyarakat.
Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Yandri Daniel Damaledo
