tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk meniadakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau yang biasa disebut dengan Car free Day (CFD) selama dua pekan ke depan, yakni tanggal 15 dan 22 Maret.
Hal itu dilakukan untuk mengurangi potensi penyebaran COVID-19 atau wabah virus corona di ibu kota.
"Demi menjaga dan melindungi warga Jakarta dari potensi penularan [COVID-19], maka dua minggu ke depan Pemprov DKI Jakarta meniadakan CFD," kata Anies di Gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).
Anies menyebut keputusan ini diambil setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengamati cara penanganan corona di berbagai negara: Iran, Italia, Amerika Serikat, dan lainnya.
Menurutnya, negara yang melakukan tindakan preventif di awal, penyebarannya akan lebih kecil. Sementara negara yang relatif kurang merespons COVID-19, penyebarannya meluas dengan cepat.
"Langkah-langkah yang harus kita kerjakan adalah langkah-langkah mengurangi ruang interaksi antara mereka yang terpapar dengan masyarakat umum," tambahnya.
Namun, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu mengatakan setelah CFD dihentikan sementara waktu, Pemprov DKI akan meninjau kembali kondisi Indonesia, khususnya Jakarta.
Jika kondisi Jakarta sudah mulai aman dari virus corona, kemungkinan Pemprov DKI bakal kembali mengizinkan kegiatan CFD. Namun, jika perkembangan virus corona lebih masif, maka pihaknya akan meniadakan kegiatan CFD lebih lama lagi.
"Sesudah dua minggu kita akan pantau lagi. Ini kita lakukan sambil melihat bagaimana perkembangan penularan corona virus ini. Sesudah dua minggu nanti kita review," pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri
