tirto.id - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Gerindra, M. Taufik, merespons pertemuan antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, kemarin (24/7/2019) siang.
Ia mengatakan bahwa "masih pagi" jika Anies didukung oleh partai dalam Pilpres 2019. Pasalnya, Presiden yang saat ini telah terpilih saja belum dilantik.
"Iya masih pagi, Pak Anies beresin Jakarta aja dulu, jangan mikirin 2024, masih lama. Wong Presiden yang baru aja belum dilantik, gimana," kata Taufik saat dihubungi, Kamis (25/7/2019) siang.
Ia meminta Anies Baswedan untuk tidak tergiur dalam kekuasaan saat bertemu dengan Partai NasDem. Anies diminta untuk melaksanakan amanat yang sudah diberikan oleh rakyat Jakarta sebagai gubernur.
"Enggak apa-apa itu kan haknya NasDem, yang penting Pak Anies jangan tergiur. Begitu dia tergiur, dia lupa nanti sebagai gubernur yang punya tanggung jawab. Politik kan biasa manuver-manuver tapi kepagian, orang presiden aja belum dilantik," katanya.
Ketua Umum Nasdem Surya Paloh membuka peluang mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Basweda di Pilpres 2024. Ini ia utarakan ketika Anies datang di Kantor DPP Nasdem Jalan Soeroso, Jakarta, Rabu (24/7/2019) siang.
"Iya pastilah [dukung]. Lahiriah batiniah. Niat baik itu harus terjaga. Potensi ada, tapi ada proses. Nah, itu tugas sama-sama," kata Surya Paloh saat konferensi pers.
Anies Baswedan tiba di Kantor DPP Nasdem pukul 11.45 WIB. Ia hadir mengenakan seragam gubernur berwarna putih dan bercelana hitam. Anies mengatakan tak ada yang khusus dari agenda ini. Hanya makan siang bersama, katanya.
Namun, dukungan tersebut mendapat banyak respons negatif. Namun akhirnya diklarifikasi oleh Partai NasDem sendiri.
Ribut-ribut panjang tersebut akhirnya diklarifikasi langsung oleh Sekjen Partai Nasdem Johnny G. Plate. Ia menegaskan bahwa pertemuan antara Anies dan Surya pada Rabu siang kemarin bukan sebuah deklarasi dukungan untuk Pilpres 2024.
"Pertemuan itu dalam konteks Pak Anies sebagai Gubernur DKI. Enggak ada dukungan untuk Pilpres 2024. Membahas bagaimana Pak Anies memimpin Jakarta. Sudah dua tahun pemerintah masyarakat DKI Jakarta belum juga move sejak Pilgub 2017. Mau bagaimana pun dia adalah gubernur masyarakat Jakarta," kata Johnny saat dikonfirmasi, Kamis (25/7/2019) siang.
Partai NasDem, kata Johnny, justru sedang mendesak dan mendorong Anies untuk berusaha lebih kuat membangun Jakarta karena mengingat Jakarta adalah ibu kota yang merupakan "etalase negara.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Irwan Syambudi
