tirto.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menanyakan sikap politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelang dibukanya masa pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Presiden PKS Sohibul Iman mengaku sudah menanyakan sikap ihwal pemilu 2019 saat dirinya menerima kunjungan Anies di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (14/7/2018). Menurut Sohibul, ada 2 jawaban yang diberikan Anies menanggapi pertanyaannya.
"Pertama, Pak Anies sangat tegas kepada saya menyampaikan bahwa ia diusung gubernur oleh PKS dan Gerindra. Oleh sebab itu terkait masalah tentang capres-cawapres beliau katakan diserahkan sepenuhnya kepada PKS dan Gerindra," kata Sohibul di kantornya.
Kedua, Anies disebut mengingatkan Sohibul bahwa ia pernah diminta menjalankan tugas di ibu kota hingga masa jabatannya berakhir. Akan tetapi, Anies mengembalikan semua keputusan kepada PKS dan Gerindra selaku pengusung dirinya di Pilkada DKI 2017.
Sohibul menyebut, Anies harus lebih fokus menjalankan tugasnya di ibu kota. Akan tetapi, ia tidak menyebut tugas apa yang harus fokus dijalankan Anies tersebut.
Saat dimintai keterangan ihwal maksud kunjungannya ke Kantor DPP PKS, Anies berdalih bahwa dirinya hanya ingin bersilaturahmi. Ia mengaku sudah 3 kali gagal berkunjung dan bersilaturahmi dengan Sohibul.
"Gubernur itu tupoksinya tidak ada untuk capres dan cawapres. Jadi kalau ditanya air, apartemen, listrik saya jawab. Kalau itu [urusan pencalonan presiden] Pak Presiden [PKS] saja yang jawab," kata Anies.
Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meminta masyarakat tidak berspekulasi ihwal kemungkinan dirinya diusung menjadi capres atau cawapres. Menurut Anies, persoalan pemilu 2019 biar menjadi urusan partai politik.
"Jangan spekulasi dah. Biarkan prosesnya jalan terus. Saya urusin Jakarta, urusan pencapresan biar diatur ketua-ketua partai," kata Anies.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Agung DH
