tirto.id - Asisten Ops Sops Kapolri, Konbes Eddy Budi Setio memastikan tidak akan ada anggota Polri yang berpihak kepada salah satu kandidat dalam Pilkada serentak 2018 mendatang.
"Kalau ada anggota Polri yang berpihak secara kode etik akan dipecat," kata Eddy di Es Teler 77, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (27/11).
Eddy bahkan meminta kepada penyelenggara Pemilu, dalam hal ini KPU, agar menjaga netralitas di Pilkada 2018. Sebab, menurutnya, indikator paling utama yang bisa memicu konflik dalam Pilkada adalah soal netralitas penyelenggara Pilkada.
"Dari data yang masuk kepada kami, netralitas penyelenggara sangat berpengaruh untuk menjaga keamanan selama Pilkada," kata Eddy.
Dalam tubuh Polri sendiri terdapat Kepala Korps Brimob Irjen Polisi Murad Ismail yang maju sebagai Cagub Maluku 2018 melalui Partai Nasdem.
Mengenai pencalonan tersebut, Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Setyo Wasisto menyatakan pihaknya telah menerima konfirmasi dari Murad perihal pencalonan tersebut.
"Kalau untuk tingkat gubernur kan baru satu yang menyatakan, tapi untuk tingkat kabupaten/kota saya belum dapat laporannya," kata Setyo di Es Teler 77, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (27/11).
Setyo pun menyatakan Murad dan seluruh anggota Polri yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah harus mengundurkan diri setelah resmi ditetapkan sebagai calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Begitu mendaftar, ditetapkan sebagai calon, baru mengundurkan diri," kata Setyo.
Adapun dalam pengamanan Pilkada serentak 2018, Polri menerjunkan 171.507 personel ke 171 daerah yang menyelenggarakan Pilkada.
Baca: Polri Siapkan 171.507 Personel Amankan Pilkada Serentak 2018
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto
