tirto.id - Keluarga dekat Kim Jong-nam diperkirakan tiba di Malaysia esok Sabtu (25/2/2017) untuk mengidentifikasi jenazah dan menjalani tes DNA yang akan membantu memecahkan berbagai polemik yang berkaitan dengan pembunuhan itu.
Hal itu dibenarkan oleh Deputi Inspektur Jendral Polisi Diraja Malaysia Tan Sri Noor Rashid Ibrahim, namun ia tidak bisa mengungkap identitas keluarga Kim Jong-nam yang datang, apakah itu Kim Han-sol, putra sulung Jong-nam yang kini berusia 22 tahun atau justru orang lain.
"Entah anaknya atau keluarga terdekatnya yang akan datang, kami akan menunggu kedatangan mereka," kata Noor Rashid, setelah meresmikan Galeri Darurat Bukit Kepong, seperti dilansir dari Antara, Jumat (24/2/2017).
Ia mengatakan yang penting dilakukan polisi adalah menggelar penyelidikan sesuai dengan hukum internasional.
"Polisi hanya ingin menyelidiki penyebab kematian bersama dengan motifnya karena pembunuhan itu terjadi di negara kami," kata dia.
Jong-nam diduga dibunuh oleh dua perempuan dengan memanfaatkan racun yang belakangan diketahui sebagai racun bernama "Agen Syaraf VX". Bahan yang digunakan untuk membuat racun tersebut adalah ethyl S-2-diisopropylaminoethyl methylphosphonotthiolate atau vx nerve agent. Vx dipercaya sebagai senjata kimia sesuai Chemical Weapons Convention Act Malaysia dan Chemical Weapons Convention (CWC) 1997
Empat orang telah ditangkap, yakni Siti Aisyah dari Indonesia, Doan Thi Huong dari Vietnam, pria Korea Utara bernama Ri Jong-chol, dan seorang pria Malaysia bernama Muhammad Farid Jalaluddin.
Thi Huong dan Siti Aisyah diperpanjang masa penahanannya, sedangkan si pria Malaysia sudah dibebaskan dengan jaminan.
Di Port Klang, Menteri Kesehatan Datuk Seri Dr S. Subramaniam mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan post-mortem terhadap jenazah Jong-nam akan diumumkan pekan depan.
"Sejauh yang kami perhatikan, penyebab kematian korban semestinya dipastikan paling lambat pekan depan," katanya.
Untuk sementara ini pihaknya menantikan kedatangan keluarga korban untuk mengidentifikasi jenazah dan memberikan sampel DNA untuk mengonfirmasi identitas korban.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh
