tirto.id - Anggota DPRD DKI Jakarta, Taufiqurrahman menyambangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya untuk melaporkan Wakil Ketua DPW, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Rian Ernest.
Taufiqurrahman merasa dirugikan dengan tudingan Rian soal dugaan politik uang. "Tentang adanya dugaan politik uang pada saat proses pemilihan Wakil Gubernur," kata dia di Polda Metro Jaya, Kamis (18/7/2019).
Ia menyatakan Rian Ernest menuding adanya politik uang dalam pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta, maka pemilihan orang nomor dua di Ibu Kota itu terjadi sangat alot. Ia mengaku membawa barang bukti untuk pelaporan, namun belum mau memberitahukan hingga pelaporan rampung.
Sementara itu, Ernest berpendapat saat pembahasan pemilihan Wakil Gubernur DKI di DPRD tak kunjung tuntas, PSI menerima info dari sejumlah elite politik mengenai adanya praktik politik uang. Namun, Ernest tidak menyebut nama sumber informasi itu.
"Para elite politik ini menyampaikan, 'kalau kami yang bicara nanti kami repot dikeroyok', mendingan anak-anak muda yang penuh semangat PSI yang bertarung," kata Ernest saat konferensi pers, di Jakarta, Senin (15/7/2019).
Elite politik tersebut berada di lingkup DKI Jakarta. "Kalau itu tidak bisa bilang, tapi masih di DKI juga. Pokoknya elite politik [yang] bisa mempengaruhi kebijakan intinya," kata Ernest.
Beberapa elite politik tersebut dinilai ingin memberikan kesempatan bagi partai 'anak muda' seperti PSI untuk melawan korupsi.
"Jadi mereka sebenarnya sayang sama PSI cuma mereka tidak bisa menggunakan tangan mereka sendiri untuk mem-blow-up isu ini," kata dia.
Ernest mengaku mendengar isu politik uang tersebut dari dua elite politik di waktu yang berbeda. Kendati sadar bahwa info tersebut bisa jadi masih rumor, ia menilai isu politik uang perlu menjadi perhatian bersama.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri
