Kawasan Puncak, Bogor yang selama ini disebut sebagai kawasan penyangga resapan air bagi DKI Jakarta ternyata perlu dipertanyakan kembali. Maraknya pembangunan villa, hotel dan sarana penunjang pariwisata lainnya, tidak sesuai dengan perencanaan dan peruntukan lahan. Hal tersebut yang menyebabkan aliran sungai dan lahan-lahan serapan air tidak mampu lagi berfungsi secara optimal. Akibatnya, setelah diguyur hujan lebat selama kurang lebih 6 jam, musibah longsor menimpa kawasan wisata Puncak, Bogor pada Senin (5/2/18).
Jalan Raya Puncak pun ditutup, menghentikan aktivitas di kawasan wisata yang menjadi nadi perekonomian Kecamatan Cisarua. Ada beberapa titik longsor yang terjadi di kawasan ini seperti; areal perkebunan teh di Cibulao yang berada tidak jauh dari mata air Hulu Ciliwung hingga Cisuren dan areal Taman Wisata Citamiang.
Menurut penuturan warga kampung Cibulao, longsor kali ini adalah longsor terbesar sejak beberapa tahun terakhir. Warga juga mengkhawatirkan munculnya retakan dan penurunan tanah di beberapa titik yang berjarak tidak jauh dari pemukiman warga.tirto.id/Bha-Fiz
Jalan Raya Puncak pun ditutup, menghentikan aktivitas di kawasan wisata yang menjadi nadi perekonomian Kecamatan Cisarua. Ada beberapa titik longsor yang terjadi di kawasan ini seperti; areal perkebunan teh di Cibulao yang berada tidak jauh dari mata air Hulu Ciliwung hingga Cisuren dan areal Taman Wisata Citamiang.
Menurut penuturan warga kampung Cibulao, longsor kali ini adalah longsor terbesar sejak beberapa tahun terakhir. Warga juga mengkhawatirkan munculnya retakan dan penurunan tanah di beberapa titik yang berjarak tidak jauh dari pemukiman warga.tirto.id/Bha-Fiz