tirto.id - Dokter Yunani, Herophilos (335-280 SM), menempatkan kesehatan sebagai urusan yang melandasi segala sesuatu. Katanya, “Ketika kesehatan tiada, kebijaksanaan tak terungkap, kesenian tak terwujud, kekuatan tak bertuah, kekayaan tak berguna, dan kecerdasan tak bisa diterapkan.”
Tanpa kesehatan, semua potensi yang melekat pada diri manusia kecil kemungkinan bisa diberdayakan. WHO menyebut demi mendapatkan kesehatan yang optima, seseorang perlu mengonsumsi 25-29 gram serat per hari. Ketimbang orang yang mengonsumi sedikit serat, mereka yang mendapat asupan banyak serat bahkan dinyatakan mengalami penurunan 15-30 persen dalam semua penyebab kematian serta kematian terkait kardiovaskular (penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah).
Sumber utama serat, publik tahu, adalah buah-buahan dan sayuran. Buah yang mengandung serat tinggi antara lain apel, jeruk, dan pir. “Satu apel berukuran sedang dengan berat sekitar 182 gram mengandung 4,4 gram serat. Jumlah ini dapat mencukupi 17 persen dari asupan harian yang direkomendasikan,” demikian keterangan Healthline.
Sementara pada sayuran, serat bisa didapat dari sayuran hijau seperti bayam dan brokoli. Selain serat, keduanya juga kaya akan vitamin K, vitamin C, dan folat—bentuk alami vitamin B9.
Omong-omong soal sayuran hijau, laporan US National Library menyebut bahwa makanan berwarna punya fungsi membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Termasuk dalam kategori makanan berwarna, selain sayuran hijau, adalah rempah-rempah seperti kunyit dan jahe. Selama berabad-abad, dua tanaman berkhasiat itu sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi pengobatan masyarakat kita.
Di musim pancaroba begini, asupan makanan sehat dan bergizi adalah keharusan. Kita perlu mengonsumsi makanan dan minuman sehat seperti jamu dan madu, misalnya, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Seiring berkembangnya ragam aktivitas kehidupan manusia—termasuk berbagai risiko yang membayanginya—kebutuhan tubuh akan kesehatan juga perlu ditunjang produk lainnya: mulai dari sabun hingga hand sanitizer, suplemen & vitamin, juicer, alat-alat kebersihan, bahkan hingga UV Sterilizer, masker, dsb.
Semua kebutuhan itu sekarang bisa kamu dapatkan di Tokopedia, marketplace terbesar di Indonesia. Dengan program Tokopedia Peduli Sehat, start up yang masuk dalam kategori Unicorn ini tidak hanya menyediakan produk kesehatan lengkap, tapi juga memberikan layanan bebas ongkir sepuasnya kepada pembeli di seluruh tanah air.
Menariknya, sebagai bukti atas program dan tagline Peduli Sehat, saat harga masker melambung akhir-akhir ini, Tokopedia justru tetap berusaha menjualnya di harga normal. Hal itu berlaku untuk semua produk kesehatan. “Tokopedia terus melakukan upaya untuk memastikan berbagai produk kesehatan yang dijual dalam platform kami sesuai dengan harga pasaran,” kata External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, sebagaimana dilansirTelset.id.
Untuk diketahui, semua produk yang masuk dalam kategori Peduli Sehat dibanderol mulai harga 10 ribu rupiah. Jika pengguna menemukan ada orang-orang yang menjual produk kesehatan dengan harga tidak wajar di platform berlogo hijau itu, Ekhel mengimbau agar mereka segera membuat laporan. Tokopedia akan menindak para pedagang nakal dengan melakukan pemerikasaan, atau penurunan konten, serta tindakan lain sesuai prosedur.
Selain Peduli Sehat, Tokopedia juga punya program Persediaan Rumah. Barang-barang yang masuk dalam kategori ini—antara lain sembako, lauk pauk, makanan kering, minuman, buah dan sayur, juga makanan, susu, serta popok bayi—dibanderol dengan harga mulai 20 ribu rupiah.
Maruf, pegawai swasta, menyebut dirinya kerap membeli kebutuhan harian seperti buah dan sayuran, bahkan daging dan makanan kering, di Tokopedia. Alasannya masuk akal: lebih praktis dan menguntungkan.
“Di musim hujan seperti ini, saya malas pergi ke pasar atau supermarket. Saya bisa mencari daging dan makanan lain yang dibutuhkan keluarga, di Tokopedia, dengan harga terjangkau,” katanya.
Sebagai penyedia layanan, Tokopedia juga mengimbau masyarakat agar senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan. Imbauan itu tentu relevan sepanjang waktu, sebab, seperti kata Winston S. Churchill, warga yang sehat adalah aset paling besar yang bisa dimiliki negara mana pun.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis
