tirto.id - Partai Amanat Nasional (PAN) belum menentukan arah dukungan calon presiden (capres) termasuk koalisi pada Pilpres 2024.
PAN sendiri tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan Golkar. Namun, PPP sudah menjalin kerja sama politik dengan PDIP, partai pengusung Ganjar Pranowo menjadi bakal calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
"Belum [menentukan arah koalisi dan capres]," kata Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi saat dihubungi Tirto, Senin (19/6/2023).
Viva beralasan PAN belum menentukan arah dukungan dan koalisi lantaran pendaftaran capres-cawapres di KPU baru dilakukan pada 19 Oktober 2023 mendatang. PAN pun kini masih fokus proses pencalegan.
"Masih lama, 19 Oktober 2023 pintu KPU baru dibuka. Masih fokus di proses pencalegan," ujar Viva.
Ia mengatakan dukungan capres termasuk arah koalisi akan diumumkan oleh Ketum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas.
"Nanti akan diumumkan oleh ketum PAN Bang Zulkifli Hasan jika sudah resmi ya," pungkas Viva Yoga.
PAN sendiri telah menyodorkan nama Menteri BUMN Erick Thohir ke Partai Gerindra untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto. Menurut Sekjen PAN Eddy Soeparno, pihaknya memiliki kedekatan khusus dengan Erick Thohir.
Eddy mengungkap alasan nama Erick selalu menjadi menu utama pembicaraan dengan partai politik lain. Ia mengklaim dalam beberapa kesempatan terutama survei akhir-akhir ini, menunjukkan elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres menunjukkan hasil yang baik.
Sementara itu, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui nama Erick turut menjadi bursa cawapres Prabowo Subianto.
Ia mengatakan Gerindra melihat orang-orang yang memiliki kemampuan untuk berbakti kepada bangsa dan negara adalah orang-orang terbaik.
Adapun bakal calon presiden (capres) dari PDIP, Ganjar Pranowo mengklaim Partai Amanat Nasional (PAN) akan mendukung dirinya menjadi capres pada Pilpres 2024, meskipun belum mengumumkan secara resmi.
"[PAN akan dukung], Insya Allah," kata Ganjar di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2023).
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Reja Hidayat
