Sejumlah masyarakat terdampak industri batubara bersama aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Greenpeace dan Jaringan Tambang (Jatam) menggelar unjuk rasa di depan gedung KPK, Jakarta.
Massa menggelar aksi teaterikal meminta KPK untuk mengusut Coal-Ruption atau korupsi batu bara. Tirto.id/Andrey Gromico
Massa menggelar aksi teaterikal meminta KPK untuk mengusut Coal-Ruption atau korupsi batu bara. Tirto.id/Andrey GromicoSejumlah masyarakat terdampak industri batubara bersama koalisi masyarakat sipil melakukan aksi di depan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (23/3). Tirto.id/Andrey GromicoMassa menggelar aksi teaterikal meminta KPK untuk mengusut Coal-Ruption atau korupsi batu bara. Tirto.id/Andrey GromicoDalam aksi tersebut mereka mendesak pemerintah agar lepas dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil khususnya batu bara dan meminta KPK mengusut praktek korupsi industri batu bara. Tirto.id/Andrey GromicoMassa berorasi dan meminta KPK untuk mengusut korupsi batu bara. Tirto.id/Andrey GromicoSejumlah masyarakat terdampak industri batubara bersama koalisi masyarakat sipil melakukan aksi di depan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (23/3). Dalam aksi tersebut mereka mendesak pemerintah agar lepas dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil khususnya batu bara dan meminta KPK mengusut praktek korupsi industri batu bara. Tirto.id/Andrey Gromico
Sejumlah masyarakat terdampak industri batubara bersama aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Greenpeace dan Jaringan Tambang (Jatam) menggelar unjuk rasa di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (23/3). Dalam aksinya mereka mendesak KPK mengusut praktek korupsi industri batu bara dan menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu Bara di Batang, Jawa Tengah. Tirto.id/Andrey Gromico
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya
