tirto.id - Kelahiran bangsa Indonesia bukan berasal dari agama tertentu, tetapi lahir dari perjuangan seluruh seluruh masyarakat Indonesia. Dengan semangat bersatu, bangsa ini tetap berdiri kokoh hingga saat ini. Walaupun dalam beberapa hari terakhir ini kembali muncul oknum-oknum yang berusaha memecah kebhinnekaan Indonesia.
Dalam rangka meraih kemerdekaan, sudah banyak pahlawan yang berserakan di seluruh Indonesia dengan berbagai macam agama. Maka konsekuensinya tidak boleh ada satu agama manapun yang akan mengambil alih untuk dirinya sendiri.
"Saya hanya ingin tekankan dan tegaskan bahwa negara kita ini lahir berkat perjuangan dari seluruh masyarakat Indonesia, tidak hanya satu kelompok tetapi seluruh elemen masyarakat di Indonesia ini," kata KH Ahmad Hasyim Muzadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) di Kupang, Rabu, (30/11/2016) seperti dikutip dari Antara.
Ia menyeruhkan hal tersebut saat menyampaikan orasi pada Apel dan Doa Bersama Indonesia Bersatu, Indonesiaku, Indonesiamu dan Indonesia Kita di halaman rumah jabatan Gubernur Nusa Tenggara Timur di Kupang.
Ia mengatakan, semenjak lahir negara Indonesia hampir selalu saja muncul berbagai macam gangguan akibat adanya kesalapahaman baik, di luar maupun di dalam negeri untuk merebut bangsa ini.
"Masyarakat Indonesia harus meneguhkan kembali Nusantara Bersatu, kita harus sadar bahwa kemerdekaan dibangun oleh semua agama, tidak boleh ada agama manapun bahwa dia adalah satu-satunya agama yang memerdekakan Indonesia ini," tegasnya.
Menurutnya, banyak pihak berusaha memecah belah Indonesia ini, mulai dari masalah ekonomi, budaya, dan politik namun semuanya memerlukan waktu.
Tetapi saat ini menurut Muzadi, ada oknum yang berusaha memecah belah Indonesia melalui konflik agama.
"Saat ini konflik-konflik agama di Indonesia sangat sedikit karena agama itu, tetapi pada umumnya faktor-faktor non agama yang kemudian diagamakan oleh agama yang bersangkutan. Agama dimasukan dalam perpolitikan, ini yang mengakibatkan perpecahan di mana-mana," tambahnya.
Oleh karena itu ia mengharapkan agar seluruh masyarakat Indonesia harus bersatu dan berdoa bersama demi keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh
