Piala Asia U17 2025

Update Daftar Juara Piala Asia U17 Hingga 2025, Siapa Tersukses?

Uzbekistan meraih gelar kedua di ajang Piala Asia U17. Siapa saja negara lain yang pernah juara turnamen ini? Cek selengkapnya di sini.

Kontributor: Wan Faizal

Terbit 21 Apr 2025 08:50 WIB,

Waktu baca ±3 menit

Logo AFC U17 Asian Cup 2025. FOTO/the-afc.com

tirto.id - Update daftar juara Piala Asia U17 membawa Uzbekistan menambah koleksi gelarnya menjadi dua trofi. Uzbekistan kini sejajar dengan lima negara lain yang sama-sama mengoleksi dua trofi termasuk Arab Saudi. Mereka hanya kalah dari Jepang yang masih dominan dengan empat trofi.

Uzbekistan menjadi juara Piala Asia U17 2025 setelah mengalahkan Arab Saudi 2-0 dalam laga final di Stadion King Fahd Sports City, Taif, Arab Saudi, Minggu 20 April malam WIB. Dua gol Muhammad Khakimov dan Sadriddin Khasanov memastikan Uzbekistan meraih gelar juara.

Anak asuh Islom Ismoilov tetap bermain dominan walau menghadapi tuan rumah di partai final. Sejumlah peluang mereka dapatkan untuk menjebol gawang Arab Saudi. Demikian pula dengan tuan rumah asuhan Mario Jorge yang juga memiliki beberapa kans mencetak gol.

Jepang Masih Dominan

Jepang secara keseluruhan masih dominan dalam hal koleksi gelar Piala Asia U17. Negara Asia Selatan itu mengoleksi empat gelar juara masing-masing tahun 1994, 2006, 2018, dan 2023.

Gelar juara pertama bagi Jepang lahir tahun 1994 setelah mengalahkan Qatar 1-0. Lalu pada tahun 2006, Jepang mengalahkan Korea Utara 4-2. Dua kemenangan itu selalu diraih Jepang melalui extra time.

Kemudian gelar juara lain diraih Jepang tahun 2018 saat mengalahkan Tajikistan 1-0 dan tahun 2023 usai unggul 3-0 lawan Korea Selatan. Hasil itu membuat Jepang menjadi satu-satunya negara yang bisa mempertahankan gelar juara AFC U17.

Sementara itu bagi Uzbekistan, gelar juara tahum 2025 membuat koleksi trofi mereka bertambah menjadi dua. Hasil itu membuat mereka sejajar dengan Korea Selatan, Korea Utara, Oman, China, dan Arab Saudi dengan jumlah gelar yang sama.

Korea Selatan juara tahun 1986 setelah mengalahkan Qatar 1-0. Trofi kedua mereka dapatkan usai menang adu penalti 5-3 melawan Yaman pada tahun 2002.

Korea Utara di sisi lain juara pertama kali tahun 2010 usai mengalahkan Uzbekistan 2-0 di final. Empat tahun kemudian mereka meraih trofi keduanya usai memenangi laga melawan Korea Selatan dengan skor 2-1.

Oman sendiri juara tahun 1996 dan 2000. Dua keberhasilan itu masing-masing diraih saat mengalahkan Thailand dan Iran dengan skor sama yaitu 1-0.

China sendiri juga juara dua kali dan semuanya dengan cara tidak mudah. Mereka menang adu penalti 8-7 atas Qatar pada tahun 1992. Gelar kedua diraih tahun 2004 kala unggul 1-0 lawan Korea Utara.

Sedangkan Arab Saudi meraih dua trofi tahun 1985 dan 1988 atau yang paling usang di antara kolektor gelar juara lainnya. Pada AFC U17 1985, Arab Saudi menang adu penalti 4-3 atas Qatar. Tiga tahun kemudian mereka mengalahkan Bahrain 2-0 untuk meraih trofi kedua.

Tapi di sisi lain, kekalahan semalam meneruskan tradisi buruk bahwa belum ada tuan rumah AFC U17 yang bisa menjadi juara. Arab Saudi menjadi tuan rumah kedelapan yang masuk ke final dan berakhir sebagai runner-up.

Tujuh tuan rumah sebelumnya adalah Qatar 1985, Qatar 1986, Uni Emirat Arab 1990, Qatar 1994, Thailand 1996, Qatar 1998, dan Uzbekistan 2010. Qatar tentu menjadi yang paling sial karena empat kali kalah di final sebagai tuan rumah.

Sementara itu ada empat negara lain yang masing-masing meraih satu gelar juara AFC U17. Mereka adalah Qatar tahun 1990, Thailand tahun 1998, Iran tahun 2008, dan Irak tahun 2016.

Timnas Indonesia sendiri belum pernah juara dan hanya memiliki catatan terbaik sebagai juara keempat tahun 1990. Kala itu di laga perebutan juara tiga, Indonesia kalah 5-0 dari China.