tirto.id - Update corona Indonesia dan dunia kembali dilaporkan pada pagi ini, termasuk adanya peningkatan pasien corona di beberapa negara, meski jumlah kematian menunjukkan penurunan.
Data Worldometers, Senin (22/3/2021) pagi pukul 8.45 WIB, total kasus Covid-19 di dunia telah mencapai 123.850.904 jiwa.
Untuk kasus kematian akibat Covid-19, hingga saat ini secara kumulatif terkonfirmasi mencapai 2.727.428 orang.
Sementara angka kesembuhan pasien dari virus mematikan ini adalah 99.778.463 dan masih menyisakan 21.345.013 kasus aktif.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus COVID-19 tertinggi di dunia dengan total 30.521.765 kasus positif, 555.314 meninggal dunia, serta 22.754.252 pasien dinyatakan berhasil sembuh.
Lalu posisi kedua Brasil dengan 11.998.233 kasus positif, angka kematian 294.115 jiwa, dan 10.449.933 pasien sembuh.
India pada pagi ini berada di peringkat ketiga yang mencatatkan 11.645.719 kasus positif, 160.003 kematian, dan 11.149.324 pasien sembuh.
Selanjutnya Rusia di posisi keempat dengan 4.456.869 kasus positif, 95.030 orang meninggal dunia, dan 4.069.395 pasien sembuh.
Serta Inggris peringkat kelima negara dengan kasus Corona terbanyak yang mengonfirmasi 4.296.583 kasus positif, 126.155 kematian, dan 3.673.211 pasien sembuh.
Update Corona Indonesia Pagi Ini
Untuk Indonesia pada pagi ini, kabar baiknya adalah mengalami penurunan peringkat jadi posisi ke-20 dunia. Sebelumnya Indonesia telah lama berada di peringkat ke-18.
Laman covid19.go.id mencatat, kasus positif di Tanah Air hingga saat ini adalah 1.460.184. Jumlah tersebut diperoleh setelah mengalami penambahan kasus baru sebanyak 4.396 dalam waktu 24 jam terakhir.
Sedangkan angka kematian hingga kini tercatat sebanyak 39.550 orang, dan pasien sembuh secara keseluruhan adalah 1.290.790 orang.
Per hari ini, Indonesia tercatat masih menyisakan 129.844 kasus aktif.
Laporan WHO Terbaru Soal Vaksin
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada jumpa pers tentang COVID-19 baru-baru ini kembali memberikan pernyataan tentang keamanan vaksin.
Ia mengatakan, setelah enam minggu kasus menurun pada bulan Januari dan Februari, WHO sekarang berada di jalur untuk minggu keempat peningkatan kasus dalam waktu berturut-turut.
"Ini adalah tren yang mengkhawatirkan karena kami terus melihat dampak dari varian, keterbukaan masyarakat, dan peluncuran vaksin yang tidak adil," ujar Tedros.
Menurutnya, Komite Penasihat Global WHO untuk Keamanan Vaksin telah melakukan pertemuan pada minggu ini untuk meninjau data tentang pembekuan darah dan trombosit rendah di antara beberapa orang yang menerima vaksin Oxford-AstraZeneca.
"Panitia telah merekomendasikan bahwa manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risikonya, dengan potensi luar biasa untuk mencegah infeksi dan kematian akibat COVID-19," terangnya.
Tedros mengaku, meskipun ia merasa senang karena hampir 150 negara kini telah mulai melakukan vaksinasi, tapi pihaknya masih menghadapi hambatan serius dalam meningkatkan produksi dan distribusi vaksin.
"Ekuitas vaksin sangat penting di kota-kota, terutama di mana masyarakat tinggal dalam kondisi padat dan risiko penularan tinggi. Kota adalah tempat di mana kesehatan dapat dipelihara atau dihancurkan," tutupnya.
Editor: Agung DH
