tirto.id - Pandemi Corona hingga saat ini belum berakhir, virus yang ditemukan di Wuhan, Cina pada November 2019 lalu tersebut masih terus ada dan memakan banyak korban.
Update terbaru virus Corona di Indonesia dan dunia berdasarkan data terbaru Worldometers pada Senin pagi, 19 April 2021 per pukul 9.15 WIB menunjukkan, total kasus positif secara global telah mencapai 141.999.278.
Angka kematian hingga pagi ini secara kumulatif menjadi 3.032.862 orang yang terkonfirmasi dari 221 dunia yang terkena wabah ini.
Pasien yang berhasil sembuh tercatat sebanyak 120.695.661 jiwa dan masih menyisakan 18.270.755 kasus aktif dari seluruh dunia.
Amerika Serikat masih bertahan sebagai negara dengan kasus Corona tertinggi dunia dengan total 32.404.454 kasus positif dan 581.061 orang meninggal dunia.
Kemudian India di urutan kedua yang tercatat sebanyak 15.057.767 kasus positif dan 178.793 orang meninggal dunia.
Posisi ketiga adalah Brasil dengan 13.943.071 kasus positif dan 373.442 orang terkonfirmasi meninggal dunia.
Selanjutnya posisi keempat Prancis dengan 5.289.526 total kasus dan 100.733 kematian. Serta posisi kelima Rusia dengan mengonfirmasi 4.702.101 kasus positif dan 105.582 kematian.
Update Corona Indonesia 19 April
Per hari ini, Indonesia kembali naik posisinya dari 19 menjadi urutan 18 dunia dengan mengonfirmasi total 1.604.348 kasus positif, jumlah ini diperoleh setelah ada tambahan 4.585 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Jumlah yang meninggal dunia bertambah 96 orang, sehingga membuat total kematian menjadi 43.424 jiwa.
Sementara yang berhasil sembuh dari virus Covid-19 hingga pagi ini adalah 1.455.065 orang dan masih menyisakan 105.859 kasus aktif.
Update COVID-19 Dunia Terkini dari WHO
Laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, secara global, jumlah kasus baru per minggu hampir dua kali lipat selama dua bulan terakhir.
"Ini mendekati tingkat infeksi tertinggi yang kami lihat sejauh ini selama pandemi," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Ia mengatakan, hingga awal tahun ini, Papua Nugini telah melaporkan kurang dari 900 kasus, dan hanya 9 kematian. Sekarang telah melaporkan lebih dari 9300 kasus, dan 82 kematian.
Meski angka ini masih lebih kecil dari negara lain, peningkatannya tajam dan WHO sangat mengkhawatirkan potensi epidemi yang jauh lebih besar.
Peluncuran vaksin AstraZeneca yang dimulai pada akhir Maret, dengan 8 ribu dosis disumbangkan oleh Australia, dan selanjutnya 132 ribu dosis dari COVAX tiba minggu ini.
Melalui Jaringan Respons dan Peringatan Wabah Global WHO, atau GOARN, 13 ahli telah dikerahkan untuk mendukung pemerintah dalam manajemen kasus, epidemiologi, pencegahan dan pengendalian infeksi, dukungan laboratorium dan manajemen informasi.
"Papua Nugini adalah contoh sempurna mengapa ekuitas vaksin sangat penting," kata Tedros.
Hal itu, lanjutnya, telah menahan COVID-19 begitu lama, tetapi dengan meningkatnya infeksi, kelelahan yang dapat dimengerti dengan batasan sosial, tingkat kekebalan yang rendah di antara populasi, dan sistem kesehatan yang rapuh, sangat penting untuk menerima lebih banyak vaksin sesegera mungkin.
"Di tingkat global, kami terus menilai evolusi pandemi, dan menyesuaikan saran kami. Di bawah Peraturan Kesehatan Internasional, Komite Darurat mengadakan pertemuan ketujuh kemarin," jelasnya.
Secara global, WHO berpesan kepada semua orang di semua negara, di mana semuanya memiliki peran untuk dimainkan dalam mengakhiri pandemi.
Editor: Agung DH
