tirto.id - Update kasus corona COVID-19 terkini masih terus bertambah di negara-negara seluruh dunia.
Menurut data dari situs Worldometers, hingga Senin 11 Oktober 2021 pukul 15.40 WIB, angka kasus terkonfirmasi secara global mencapai 238,678,791, dengan 4,867,662 angka kematian.
Jumlah angka kesembuhan di seluruh dunia hingga saat ini tercatat sebanyak 215,866,470.
Adapun kasus aktif saat ini dilaporkan sebanyak 17,944,659, yang mana 99,5 persen dalam kondisi bergejala ringan dan 0,5 persen lainnya dalam keadaan bergejala berat atau bahkan sedang kritis.
Amerika Serikat masih menjadi negara denga jumlah kasus terkonfirmasi paling banyak di dunia, yaitu 45,204,373, dan kasus aktif tertinggi di dunia saat ini yaitu 9,805,835.
Ada laporan 314 kasus harian baru di India. Negara yang kini berada di urutan ke-2 tersebut melaporkan 33,971,607 kasus terkonfirmasi.
Negara ke-3 dengan jumlah kasus terbanyak di dunia adalah Brazil dengan 21,575,820 kasus, disusul Inggris 8,154,306 kasus, dan Rusia 7,775,365.
Turki melaporkan total kasus terkonfirmasi sebanyak 7,444,552, disusul Prancis 7,056,511 , dan Iran 5,702,890 kasus.
Argentina berada di urutan ke-9 dengan 5,265,859 kasus, dan mengekor Spanyol dengan 4,973,619 kasus.
Malaysia Izinkan Warga yang Sudah Divaksin untuk Lakukan Perjalanan Antarprovinsi
Pemerintah Malaysia mengizinkan warganya yang sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 lengkap untuk melakukan perjalanan lintas provinsi dan antardaerah mulai Senin (11/10).
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri dalam jumpa pers yang disiarkan secara langsung melalui media resmi di Putrajaya, Minggu (10/10) seperti dilansir Antara.
Ismail Sabri mengatakan Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) telah menyampaikan tingkat vaksinasi lengkap populasi dewasa melalui Program Imunisasi COVID-19 Kebangsaan (PICK) yang mencapai 90 persen
Sebelumnya KKM telah memutuskan semua kegiatan lintas negeri dan daerah di seluruh Malaysia tidak dibenarkan tanpa izin Polisi Diraja Malaysia (PDRM).
"Dengan keputusan ini semua warga bebas melakukan pergerakan seperti pulang kampung untuk berjumpa orang tua yang telah lama berpisah, berwisata dan sebagainya," katanya.
Namun Ismail Sabri mengingatkan agar tidak bersikap sembrono terhadap kelonggaran yang diberikan guna membantu negara dalam memulihkan kembali ekonomi serta kesiapan menjalani kehidupan fase endemi dengan selamat.
"Sekiranya ingin pulang ke kampung untuk berjumpa dengan ibu bapak, warga disarankan untuk melakukan uji mandiri COVID-19 sebelum melakukan perjalanan. Bagi mereka yang
bergejala seperti demam, batuk, sesak nafas, saya nasihatkan anda menangguhkan dahulu perjalanan," katanya.
Ismail mengatakan pemerintah juga setuju untuk mengizinkan rakyat Malaysia melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa melalui MyTravelPass Departemen Imigrasi Malaysia (JIM).
"Walau bagaimanapun, pelancong masih perlu menjalani karantina wajib setelah pulang ke tanah air. Ketetapan ini juga akan mulai berlaku pada 11 Oktober 2021," katanya.
Dia mengatakan keputusan baru ini di antaranya untuk menghubungkan anggota keluarga dan pasangan yang terpisah, rakyat Malaysia yang ke luar negara bagi tujuan bekerja dan mereka yang menjalankan urusan perniagaan.
"Ketetapan ini hanya untuk individu yang lengkap vaksinasinya," katanya.
Update Corona Indonesia
Indonesia menurut Worldometers kini berad di urutan ke-14 dunia dengan 4,227,932 kasus terkonfirmasi.
Menurut laporan data dari situs Satgas COVID-19, per Minggu (10/10/2021) kemarin, jumlah kasus harian bertambah sebanyak 894 atau di bawah 1.000 kasus.
Jumlah kasus aktif atau pasien yang kini sedang dirawat di rumah sakit, atau isolasi mandiri di rumah karena terinfeksi COVID-19 ada sebanyak 24,430 orang.
Angka kesembuhan harian kemarin bertambah sebanyak 1,584, sehingga total secara keseluruhan saat ini sebanyak 4,060,851.
Kasus meninggal harian kemarin bertambah sebanyak 39 kasus, dan total akumulasi hingga saat ini sebanyak 142,651 jiwa.
Pada perkembangan vaksinasi, jumlah penerima dosis pertama kini telah mencapai 100,059,481 orang, sementara jumlah penerima dosis lengkap sebanyak 57,409,303 orang.
Editor: Addi M Idhom
