tirto.id - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat hingga Selasa 9 Juni 2020, ada 439 pedagang yang terdeteksi positif corona, sementara 27 diantaranya dinyatakan wafat.
Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri menjelaskan, jumlah pedagang yang terinfeksi COVID-19 sejak 29 Mei terus bertambah usai pemerintah daerah menggelar rapid tes masal.
"Saya yakin jumlahnya akan tambah lagi, karena data ini hanya terkumpul dari pemda yang sudah gelar rapid tes masal di 89 pasar. Saya meminta pemerintah daerah lebih perhatian pada pedagang," jelas dia kepada Tirto.id Rabu (10/6/2020).
Berdasarkan data dari IKAPPI, per 29 Mei lalu hanya ada 214 pedagang pasar yang positif terkena COVID-19, artinya dalam waktu 13 hari ada penambahan sebanyak 224 pedagang yang terkena virus corona.
Ia menjelaskan, pemerintah daerah harus ikut andil agar pedagang di pasar tradisional bisa disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan. Seperti mewajibkan pedagang dan pembeli mengenakan masker dan mengimbau agar semua kegiatan tetap menjaga jarak.
"Jika protokol kesehatan gagal diterapkan dan tingkat penyebaran covid cukup tinggi di pasar, maka tidak menutup kemungkinan budaya belanja ke pasar tradisional akan bergeser dengan berbelanja menggunakan cara yang lain, online misalnya kan gak semua pedagang kecil bisa terhubung ke sana" jelas dia.
Berdasarkan data IKAPPI dibandingkan data sebelumnya, IKAPPI hanya memiliki data rapid tes masal dari 51 pasar. Namun per Selasa ini IKAPPI menerima data dari 89 pasar yang mengkonfirmasi terdapat pedagang yang terkena COVID-19.
38 pasar yang terpapar covid tersebut yaitu Pasar Bongkaran Tuban Jawa Timur 3 pedagang positif, Pasar Sadang Serang Bandung Jawa Barat 1 pedagang positif, Pasar Mangkang Wonosari Jawa Tengah 8 pedagang positif, Pasar Tos Kepulauan Riau 2 pedagang positif, Pasar Kolpajung Pamekasan Jawa Timur 3 pedagang positif dan beberapa daerah baru lain.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Reja Hidayat
