tirto.id - Kebutuhan makhluk hidup terhadap air adalah kebutuhan yang niscaya.
Bahwa air penting bagi seluruh makhluk hidup, ya. Namun demikian, untuk menunjang kehidupan, air saja tidak cukup. Kita semua membutuhkan air berkualitas. “Air murni adalah obat pertama sekaligus obat paling utama di dunia,” bunyi salah satu peribahasa Slovakia.
Laporan Periksa Data Tirto soal mutu dan akses air bersih di Indonesia menyebut untuk kebutuhan minum, mayoritas sumber air minum masyarakat Indonesia adalah air dalam kemasan, sumur terlindung, dan air tanah dengan memakai pompa.
“Hingga 2011, rumah tangga Indonesia lebih mengandalkan sumur terlindung sebagai sumber air minum (25,42 persen). Namun, angka ini mulai turun di 2013 menjadi 22,58 persen,” tulis Scholastica Gerintya, penulis laporan tersebut.
Menurunnya penggunaan air sumur terlindung (dari 22,58 persen pada 2013 menjadi 21 persen pada 2016), salah satunya, disebabkan oleh tercemarnya sumber air tersebut.
“Air yang tercemar tersebut diyakini sebagai penyebab penyakit dermatitis yang diderita 432 warga desa Lakardowo selama November 2016 hingga Januari 2017. Kasus lainnya, ditemukan bakteri E.coli pada sumber air minum di Yogya—salah satunya adalah sumur terlindung,” sambung Scholastica.
Lepas dari laporan di atas, dalam publikasi “Drinking Water Treatment for a Rural Karst Region in Indonesia”(2016)—penelitian terhadap pengelolaan air minum di Gunung Kidul, Yogyakarta—Matthies dkk. menyebut bahwa kebiasaan orang-orang mengelola air minum dengan cara mendidihkannya tidak dapat bertahan.
“Selain tingginya konsumsi bahan bakar, penjerangan air di dalam rumah lewat tungku tradisional dapat memicu penyakit-penyakit pernapasan,” tulis Matthies dkk, peneliti dari empat lembaga di Jerman.
Digunakannya air dalam kemasan sebagai sumber air minum masyarakat Indonesia pun jadi beralasan, bukan?
AQUA, perintis usaha air minum dalam kemasan di Indonesia, hadir bukan sebatas memenuhi kebutuhan minum masyarakat. Sejak didirikan pada 1973, perusahaan tersebut juga menghadirkan berbagai inovasi demi memberikan air minum dengan kualitas terbaik bagi konsumennya. Dengan tagline “Memilih, Menjaga, dan Melestarikan”, AQUA adalah produsen air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line—sistem yang memungkinkan kemasan AQUA baru dapat langsung diisi dengan air bersih karena pemrosesan air dan pembuatan kemasan dilakukan secara bersamaan.
Memilih berarti hanya menggunakan sumber mata air pilihan; menjaga berarti mempertahankan keaslian air seperti di sumbernya serta mempertahankan keseimbangan mineral yang dikandungnya; sedangkan melestarikan berarti mempertahankan kualitas air dan lingkungan dari hulu hingga hilir.
Lebih dari 45 tahun AQUA menjaga kualitas air sejak sumbernya. AQUA memilih mata air terbaik berdasarkan 9 kriteria dan 5 tahapan penelitian selama minimal 1 tahun. Hal demikian dimaksudkan untuk menjamin stabilitas kualitasnya, serta kuantitas dan kesinambungan sumber daya airnya.
Selain itu, pemilihan sumber mata air tersebut juga dilengkapi dengan lebih dari 400 quality parameter check, 19 audit kualitas yang berbeda, dan 7 sertifikasi dari lembaga luar.
Semua hal di atas membuktikan: secara konsisten #HanyaAQUA yang lebih dari 45 tahun mengalirkan kemurnian berkualitas murni langsung dari sumbernya. Karena itu pula, dipilihnya AQUA, dari tahun ke tahun, untuk menerima berbagai penghargaan jadi sangat beralasan, bukan?
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis
