tirto.id - Ip Man adalah film yang disutradarai oleh Wilson Yip dengan genre aksi bela diri asal Hong Kong. Beragam penghargaan telah diraih oleh Ip Man, mulai dari Film Terbaik Hongkong ke-28 dengan koreografi aksi terbaik, Iron Elephant Awards ke-2 dengan aktor terbaik, hingga film terbaik asia pada 2009.
Film biografi Yip Man atau dikenal populer dengan Ip Man ini telah memasuki sekuel keempat: The Finale yang sudah tayang sejak akhir Desember 2019 dan awal Januari 2020. Saat ini, serial Ip Man, Ip Man 2, dan Ip Man 3 dapat ditonton di Netflix.
Sinopsis Ip Man (2008)
Ip Man merupakan pembuka dari serial film biografi Ip Man dengan seni bela diri wing chun. Film ini ditulis oleh Edmond Wong dan Tai-lee Chan, dengan penilaian 8/10 oleh IMDB. Sementara Rotten Tomatoes menilai 85 persen dan Metacritic memberi skor 59.
Ip Man adalah ahli bela diri yang berkecukupan dari kota Foshan. Kendati Foshan memiliki banyak perguruan bela diri, Ip Man enggan menerima anak didik. Namun, orang-orang mengenal kemampuan mumpuninya dan memanggilnya dengan sebutan Master Ip.
Pada Oktober 1937, tentara Jepang yang dikomandoi oleh Jendral Miura (Hiroyuki Ikeuchi) sampai ke Cina dan menjajah kota Foshan. Keluarga Ip Man yang awalnya berada kini berbalik arah dan harus menanggung pahitnya kolonialisme.
Rumah Ip Man juga direbut tentara Jepang dan menjadi markas tentara. Jendral Miura yang menyukai seni bela diri mengadakan turnamen pertarungan. Bagi yang mampu mengalahkan petarung Jepang akan memeroleh hadiah sekantong beras.
Salah seorang ahli bela diri yang merupakan sahabat Ip Man turut mengikuti pertarungan tersebut demi mendapat hadiah. Namun ternyata ia ditembak oleh tentara Jepang hingga mati. Melihat hal tersebut, Ip Man berang dan bersedia melawan 10 petarung Jepang sekaligus. Ip Man pun mengalahkan mereka semua.
Jendral Miura yang terkesan dengan kemampuan Ip Man meminta ahli wing chun ini mengajari orang-orang Jepang. Tetapi Ip Man menolaknya hingga Jendral Miura pun terpantik amarahnya dan menantang Ip Man bertarung di hadapan masyarakat Foshan.
Berbagai intrik dan perjuangan Ip Man menghadapi kekejaman penjajah diceritakan di film ini. Wing chun sebagai seni bela diri kian mengokohkan posisinya ketika Ip Man mulai mengajari penduduk Foshan bela diri untuk pertahanan diri melawan tindakan semena-mena tentara Jepang.
Simak trailer film Ip Man berikut:
Sinopsis Ip Man 2 (2010)
Karena kondisi Foshan yang kacau balau, Ip Man memutuskan pindah ke Hong Kong. Di perantauan ini, ia berharap dapat memperbaiki kehidupannya, tetapi rupanya Hong Kong pun bukan tempat yang kondusif bagi sang master.
Ip Man 2 bertajuk Legend of The Grandmaster ini dirilis pada 2011, ditulis oleh Tai-lee Chan dan Lai-Yin Leung. Film ini memperoleh skor 96 persen dari Rotten Tomatoes, serta 7,5/10 dari IMDB. Sementara itu, Metacritic memberi penilaian sebanyak 67.
Di Hong Kong, Ip Man ternyata sulit mencari pekerjaan hingga ia pun berinisiatif membuka kembali perguruan bela diri wing chun. Kendala demi kendala mulai ia tapaki sepanjang cerita yang berdurasi 108 menit ini.
Misalnya, untuk mengukuhkan perguruan bela dirinya, ia harus melewati proses perizinan berat dengan melawan guru-guru dari perguruan lain. Ia harus bisa mengalahkan sebagian besar dari mereka hingga datang pengakuan bahwa ia merupakan pengajar bela diri yang ahli dan layak mengajarkan seni pertahanan diri.
Lain di Cina yang diduduki Jepang, Hong Kong saat itu juga sedang dijajah Inggris. Para politisi Inggris seringkali melecehkan orang-orang lokal. Seni bela diri yang merupakan kebanggaan masyarakat Hong Kong dianggap sekadar permainan anak-anak karena orang-orang Inggris lebih menyukai olahraga tinju.
Petinju kawakan saat itu yang bernama The Twister (Darren Shahlavi) merasa pongah dan menantang para ahli bela diri lokal. Di atas ring tinju, The Twister mengalahkan banyak petarung Hong Kong, termasuk guru-guru ahli bela diri lokal.
Ip Man yang merasa bahwa harga diri bangsanya diinjak-injak melangkah ke ring tinju untuk melawan The Twister.
Film Ip Man 2: Legend of The Grandmaster ini juga menyabet Penghargaan Golden Horse ke-47 melalui tata artistiknya yang apik.
Simak trailer film Ip Man 2 berikut:
Sinopsis Ip Man 3 (2015)
Pada 2015, sekuel ketiga dirilis yang bercerita mengenai kisah Ip Man pada 1959 melawan pengembang properti bernama Frank (Mike Tyson). Ip Man yang akhirnya berhasil mendirikan perguruan bela diri wing chun di Hong Kong menghadapi masalah dari geng yang dipimpin oleh King Sang (Patrick Tam) yang diperintahkan oleh Frank.
Ip Man 3 ditulis oleh Tai-lee Chan dan Hiu-Yan Choi, memperoleh penilaian 7,1/10 dari IMDB, serta 78 persen dari Rotten Tomatoes. Sementara itu, Metacritic memberi penilaian sebanyak 57.
Frank rupanya bermaksud menguasai paksa salah satu sekolah di lingkungan tempat anak kedua Ip Man menimba ilmu. Ip Man yang mengetahui hal tersebut, bersama murid-muridnya mempertahankan sekolah tersebut agar tidak direbut komplotan geng King Sang.
Problem terpantik ketika King Sang menculik beberapa siswa sekolah tersebut, turut juga anak kedua Ip Man dan anak seorang master wing chun bernama Cheung Tin-chi (Max Zhang).
Ip Man dan Cheung Tin-chi pun marah dan mendatangi markas King Sang. Penonton dimanjakan dengan aksi pertarungan antara kedua master wing chun itu dengan puluhan anak buah King Sang.
Bantuan dari pihak kepolisian Hong Kong yang dikomandoi Fatso (Kent Cheng) berhasil melepaskan siswa-siswa yang diculik King Sang. Namun pemimpin geng ini berhasil lolos dan menghadap Frank.
Setelah Ip Man mengetahui bahwa Frank berada di balik masalah ini, pertarungan menegangkan terjadi antara keduanya. Dimulai dari utusan petarung Muay Thai yang diperintahkan Frank, hingga duel sengit keduanya.
Semenjak tayang pertama kalinya, film Ip Man terus memukau penonton. Bahkan IMDB pernah menempatkan film Ip Man sebagai salah satu dari 250 film terbaik sepanjang masa sebelum tergeser oleh film-film terbaru setelahnya.
Simak trailer film Ip Man 3 berikut:
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Ibnu Azis
