tirto.id - Taylor Swift merilis video klip untuk lagu terbarunya yang berjudul "Lover". Video ini dirilis usai ia melakukan siaran langsung melalui YouTube Live.
Video yang diunggah melalui akun YouTube Taylor Swift ini sudah ditonton lebih dari 3,5 juta kali penayangan sejak dirilis pada Jumat (23/8/2019) dini hari.
Video klip ini menampilkan sepasang kekasih yang diperankan oleh Taylor Swift dan Christian Owens. Mereka diceritakan menjalani kehidupan bersama yang bahagia.
Mereka menghabiskan waktu bersama dengan melakukan berbagai kegiatan yang biasa dilakukan oleh sepasang kekasih. Kisahnya digambarkan dalam sebuah rumah besar yang berada di sebuah snow globe.
"Tokoh pria dalam video ini adalah seseorang yang telah melakukan pentas di atas panggung selama bertahun - tahun bersama saya. Setiap pertunjukkan saya bisa melihat betapa ekspresifnya dia dan juga betapa luar biasanya dia sebagai seorang aktor," kata Taylor Swift dalam siaran live.
Pada kesempatan yang sama, dia juga mengatakan snow globe dalam video tersebut terinspirasi dari lagu miliknya "You Are in Love", sebagaimana ditulis Variety.
"You two are dancing in a snow globe round and round / And he keeps a picture of you / In his office downtown,” penggalan lirik yang disebut sebagai inspirasi Taylor.
Meski dia tidak mengatakan lagu ini tentang kisah cintanya bersama Joe Alwyn, tetapi dengan judul dan irama yang ada jelas sekali lagu tersebut juga terinspirasi dari kisah cinta mereka.
Dilansir People, salah satu lirik lagu Lover, "I've loved you three summers now, honey /But I want them all," disebut sebagai peringatan tiga tahun perjalanan cinta Taylor Swift dan Joe Alwyn.
Lagu ini diproduseri oleh Jack Antonoff dan tersedia di album Lover yang juga telah dirilis pada hari ini, Jumat (23/8/2019).
Pra-penjualan album Lover dilaporkan sudah terjual hampir 1 juta kopi. Album yang sudah bisa dipesan sejak Jumat (16/8/2019) melalui Apple Music ini menjadikan satu dari keberhasilannya dalam menciptakan karya dalam bentuk yang masih ia pertahankan.
"Penantian dari album ini tidak sia-sia, dengan pra-penjualan yang cepat mendekati satu juta kopi secara global," kata pimpinan Republic Records, Monte Lipman, sebagaimana dikutip dari Variety.
Album ini merupakan karya pertama dari Swift di bawah naungan label rekaman barunya, Republic Records, setelah memutuskan untuk pindah dari label yang telah merilis 6 album terhadulunya, Big Machine.
Reputation, album terakhirnya bersama dengan label Big Machine, disebut juga sukses secara komersial setelah terjual lebih dari satu juta kopi pada minggu pertama dirilis dan menjadikannya album terlaris pada 2017.
Berkat konser berkonsep stadiumnya, Swift juga disebut meraih kesuksesan dengan berhasil mengantongi pendapatan lebih dari 300 juta dolar pada 2018, demikian dilansir dari laman Paper Magazine.
