tirto.id - Tabel 8 besar Piala Dunia 2022 berisi skema duel Belanda vs Argentina, Kroasia vs Brasil, Inggris vs Prancis, dan Maroko vs Portugal. Prediksi juara Piala Dunia 2022 tampak mengarah pada Brasil atau Prancis. Sebaliknya, bagi Argentina yang diperkuat Lionel Messi, ini akan jadi misi berat.
Bracket Piala Dunia 2022 membuat upaya Argentina memberikan gelar piala dunia untuk Lionel Messi menjelang ujung kariernya bakal sulit. Pasalnya, untuk menuju final dan juara, La Albiceleste mesti menghadapi lawan-lawan berat, mulai dari Belanda, kemungkinan Brasil, dan puncaknya Prancis di laga pemungkas.
Berdasarkan rapor WhoScored sejak babak penyisihan grup hingga 16 besar, Argentina bukanlah tim dengan rata-rata penampilan terbaik. La Albiceleste hanya diganjar dengan rapor 6,71 atau setara dengan Spanyol yang sudah tersingkir di 16 besar.
Masih ada 7 tim lain yang lebih baik daripad Argentina, dan 7 tim tersebut adalah 7 perempat finalis Piala Dunia 2022 selain La Albiceleste. Tim dengan rapor terbaik adalah Inggris (6,98), diikuti Prancis sang juara bertahan (6,89), dan Belanda (6,82).
Berikutnya, Brasil tercatat di urutan keempat dengan 6,78. Selecao disusul Portugal (6,76), Kroasia (6,75), dan sang kuda hitam Maroko (6,73).
Soal penampil terbaik secara individual, ada Kylian Mbappe yang diganjar 8,33 oleh WhoScored dari 5 penampilan. Ia diikuti gelandang Portugal, Bruno Fernandes (8,31), dan Lionel Messi sang kapten Argentina (7,94).
Dua anak muda Inggris, Bukayo Saka (7,82) dan Jude Bellingham (7,72) juga masuk 10 besar penampil terbaik Piala Dunia 2022. Selain mereka, ada pula Cody Gakpo yang mencetak 3 gol untuk Belanda (7,80).
Tabel 8 Besar Piala Dunia 2022 & Prediksi Juara
Melihat tabel 8 besar Piala Dunia 2022, tidak ada satu pun tim yang mendapatkan rute mudah. Namun, Brasil tampak memiliki lawan yang lebih ringan dibandingkan yang lain. Di perempat final, Selecao berjumpa Kroasia, tim peringkat 12 FIFA yang lolos ke babak ini via kemenangan adu penalti 3-1 lawan Jepang. Duel ini akan menjadi laga perempat final pertama yang dimainkan pada Jumat (9/12) pukul 22.00 WIB.
Kroasia adalah tim dengan produktivitas paling rendah kedua di antara 8 besar Piala Dunia 2022. Vatreni cuma mengemas 5 gol dari rata-rata 11,5 tembakan per laga. Mereka juga tidak punya penampil yang cukup menonjol, hanya Ivan Perisic (7,19) dan Dejan Lovren (7,18).
Sebaliknya, Brasil menjadi tim paling menghibur di Piala Dunia 2022. Selecao rata-rata melepaskan 18,8 tembakan setiap laga. Tim ini mendominasi penguasaan bola dengan rerata 57,6 persen. Lini depan Selecao yang terdiri dari Richarlison (7,62), Vinicius Junior (7,48), Neymar (7,07), dan Raphinha (7,06) juga menakutkan.
"Kami bermimpi untuk meraih gelar, tetapi harus melangkah satu demi satu. Korea Selatan adalah laga keempat. Kami punya sisa 3 laga lagi. Brasil bersiap dengan apik dan sepenuhnya fokus merebut gelar," kata Neymar kepada FIFA soal ambisi timnya menghapus puasa gelar 20 tahun.
Pemenang Brasil vs Kroasia tidak akan menunggu lebih lama untuk memastikan lawan mereka di semifinal. Pasalnya, laga Argentina vs Belanda digulirkan tepat 2 jam setelah laga 8 besar pertama usai. Tepatnya pada Sabtu (10/12) pukul 02.00 WIB di Stadion Ikonik Lusail.
Belanda datang ke 8 besar dengan tim yang solid di bawah asuhan Louis Van Gaal. Fakta bahwa Oranje cuma kebobolan 2 kali dalam 4 laga di Piala Dunia 2022 kali ini menarik. Faktanya lini tengah dan belakang Oranje berperan vital. Kapten Virgil Van Dijk yang mengomandoi barisan pertahanan diberi rapor 7,01 sedangkan Frenkie de Jong yang mengatur napas Belanda dari tengah memperoleh nilai 7,49.
Belanda memiliki skuad yang merata di semua lini. Kondisi berbeda dirasakan Argentina yang pada Piala Dunia 2022 ini mesti bergantung pada Julian Alvarez (6,88), Enzo Fernandez (7,10), dan Alexis Mac Allister (7,17) yang sebelum turnamen tidak punya garansi masuk starting XI pelatih Lionel Scaloni.
Dari blok pertama, babak semifinal yang ideal adalah Brasil vs Belanda. Namun, bukan tidak mungkin Argentina mampu lolos seperti ketika menyingkirkan Oranje lewat adu penalti di semifinal Piala Dunia 2014. Andai ini yang terjadi, maka bakal ada Super Clasico Amerika Latin di 4 besar.
Sementara itu, di blok kedua, terjadi pertempuran Maroko vs Portugal pada Sabtu (10/12) pukul 22.00 WIB di Stadion Al Thumama, Doha. Ini akan jadi laga yang sengit. Portugal baru menunjukkan kekuatan mereka dengan menghancurkan Swiss 6-1. Bahkan, Selecao tidak mengandalkan Cristiano Ronaldo. Dalam laga ini, Goncalo Ramos muncul sebagai pahlawan dengan hattrick.
Namun, Portugal akan mendapatkan lawan sepadan lewat Maroko. Tim ini baru mencetak 4 gol dari 4 laga. Penguasaan bola Singa Atlas hanya 32,7 persen. Pertahanan baja Maroko baru kebobolan 1 gol. Mereka bisa clean sheet lawan Kroasia, Belgia, hingga Spanyol.
Laga Inggris vs Prancis akan digelar pada Minggu (11/12) pukul 02.00 WIB di Stadion Al Bayt, Al Khor. Partai penutup ini adalah big match antara sesama tim Eropa. Barisan depan kedua tim tampak luar biasa, dengan Inggris mencetak 12 gol, dan Prancis 9 gol. Jika melihat kedalaman skuad, Prancis unggul daripada Inggris. Namun, kejutan mungkin saja terjadi seperti ketika Les Bleus kandas lebih cepat di EURO 2020.
"Kami mendekati satu laga demi satu laga. Anda semua tahu betapa berbakatnya skuad ini. Anda menyebut Jude [Bellingham], Phil [Foden], Bukayo [Saka], Harry Kane di depan. Kami memiliki skuad berbakat di setiap posisi. Kami memiliki 3 clean sheet dan mencetak gol terbanyak di turnamen ini," kata gelandang Inggris, Jack Grealish, kepada FIFA.
Dari blok kedua, babak semifinal yang ideal adalah Portugal vs Prancis. Namun, mungkin pula terjadi laga Portugal vs Inggris. Hanya saja, generasi emas Maroko punya nilai plus yang bisa membalikkan prediksi. Duel Maroko lawan Prancis di babak 4 besar bisa saja terwujud.
Editor: Iswara N Raditya
