tirto.id - Tim nasional (timnas) Swedia berhasil melangkah ke babak perempat final Piala Dunia 2018 usai mengalahkan timnas Swiss dengan skor 1-0 di stadion Saint Petersburg (3/7/2018). Pelatih Swedia Janne Andersson mengaku belum puas, dan ingin menang di partai selanjutnya.
Gol semata wayang Emil Frosberg membuat Swedia melaju ke perempat final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1994 di Amerika Serikat. Kemenangan ini sekaligus menjadi kemenangan pertandingan Piala Dunia dua kali secara beruntun pertama Swedia sejak 1958, ketika mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia. Hanya saja, Swedia harus kehilangan salah satu bek andalannya, Mikael Lustig, di perempat final kontra Inggris (7/7/2018) lantaran telah menerima kartu kuning kedua.
Swedia juga mencatat rekor impresif dengan tiga clean sheet dari empat laga Piala Dunia 2018. Dengan pencapaian yang mengesankan ini, pelatih Swedia Janne Andersson mengaku belum puas dan ingin meraih kemenangan selanjutnya melawan Inggris.
"Kami semua sangat senang dengan keberhasilan yang telah kami buat sejauh ini. Namun kami perlu mencerna ini secepatnya karena kami memiliki laga lain yang akan segera hadir pada Sabtu (vs Inggris). Ini semua tentang proses dan hal itu memberi semangat untuk kami. Kami belum puas dengan apa yang telah kami lakukan - kami ingin memenangkan pertandingan berikutnya juga," aku Andersson di konferensi pers pasca pertandingan.
Andersson juga merasa tak percaya dan kagum mendengar para pendukung Swedia menyebut namanya ketika pertandingan berjalan. "Itu perasaan yang tak bisa diungkapkan, ketika Anda berdiri di pinggir lapangan dan seluruh fans menyebut nama Anda," ucap dia.
"Tetapi sepakbola adalah olahraga tim dan tim ini, bagi saya, melambangkan itu. Kita semua bekerja keras untuk satu sama lain di dalam dan di luar. Kami tahu bahwa kami adalah tim yang baik dan bahwa kami telah mendapatkan kesuksesan kami," puji Andersson kepada timnya.
Swedia akan melakoni partai perempat final melawan Inggris pada, Sabtu (7/7/2018) pukul 21.00 WIB di stadion Samara Arena.
Editor: Gilang Ramadhan
