tirto.id - Susi Susanti menyatakan rasa pesimisnya kepada hasil yang akan diraih Tim Uber Indonesia dalam kejuaraan final yang akan berlangsung di Kunchan, Cina, pada 15-22 Mei 2016 mendatang. Bagi mantan atlet bulutangkis wanita peraih medali emas pada Olimpiade Barcelona 1992 itu, daripada mengejar target yang berat, para srikandi muda Indonesia lebih disarankan untuk memanfaatkannya sebagai bekal kejuaraan selanjutnya.
“Kalau ditargetkan prestasi, mungkin berat untuk tim Uber Indonesia. Kejuaraan ini adalah kesempatan bagi tim kita yang diisi pemain-pemain muda sebagai bekal untuk kejuaraan berikutnya. Mereka tidak boleh menyerah dan bermain tanpa beban,” kata istri dari Alan Budikusuma tersebut.
Susi menyesalkan tak berlaganya Nitya Krishinda Maheswari karena cedera. Nitya gagal berpasangan dengan Greysia Polii dan mengurangi peluang untuk meraih poin di sektor ganda. Namun ia menganggap Tim Uber Indonesia masih berpeluang lolos ke babak delapan besar dengan menaklukkan Hong Kong, Bulgaria, dan Thailand di Grup C.
“Mungkin ganda putri kita masih dapat diandalkan. Dua poin dari ganda, dan tunggal berjuang dapat satu poin. Nitya tidak bermain karena cedera. Linda juga tidak masuk tim karena fokus Olimpiade. Tapi, tim Indonesia tidak boleh patah semangat karena setiap pertandingan tidak dapat terprediksi hasilnya,” ungkap Susi.
Sementara menurut Rexy Maniaky selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, absennya Nitya akan digantikan oleh Tiara Rosalia Nuraidah. Pasangan ganda lain sebagai wakil Merah-Putih di Piala Uber adalah Anggia Shintta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarini dan Rosyita Eka Putri/Della Destiara Haris. Sedangkan di sektor tunggal ada Maria Febe Kusumastuti, Gregoria Mariska, dan Hanna Ramadini. (ANT)
Editor: Iswara N Raditya
