tirto.id - Hasil penelitian yang dilakukan Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menunjukkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi menteri di Kabinet Kerja yang paling populer di media sosial.
Penelitian dilakukan pada dua media sosial yakni Twitter dan Instagram. Dari data di Instagram per 18 Juni 2019, Susi dengan akunnya @susipudjiastuti115 memiliki 2.332.564 pengikut, dan 288 unggahan.
Sementara di Twitter Susi dengan akunnya @susipudjiastuti berdasarkan data 25 Mei 2019 memiliki 964.213 pengikut, 23.461 cuitan, dan total interaksi 1.464.316.
"Kita lihat dari followers saja di Twitter Bu Susi itu jumlah followers-nya paling tinggi. Jumlah interaksinya dan jumlah followers-nya itu Bu Susi dua kali lebih banyak dari pada jumlah followers menteri terpopuler kedua," kata Manajer Digital Intellegence Lab CfDS Trevilia Eka Putri saat menyampaikan hasil penelitiannya di UGM, Senin (1/7/2019).
Misalnya di posisi kedua Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dengan akunnya @lukmansaifuddin memiliki 469.514 pengikut di Twitter dengan total interaksi 494.896, dan cuitan sebanyak 27.516.
Sementara terpopuler kedua di Instagram yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan akunnya @smindrawati. Ia memiliki pengikut sebanyak 1.390.970 dengan total unggah sebanyak 533.
"Jaraknya sangat tinggi antara Bu Susi dan menteri terpopuler selanjutnya. Di Instagram pun sama meskipun akun Instagramnya baru dibuat 2016, tapi jumlah followers mengalahkan akun menteri lainnya yang sudah membuat akun lebih lama dari Bu Susi," katanya.
Berdasarkan analisis yang dilakukan pupularitas Susi salah satunya karena dia lebih banyak menggunakan kata-kata yang lebih persolan sehingga menarik interaksi warga net di media sosial.
Termasuk dalam mengkomunikasikan kebijakan di Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ia pimpin. Beberapa kata-kata Susi yang cukup banyak menarik interaksi warga net adalah "ayo tenggelamkan" dan "siapa belum makan ikan?"
"Jadi orang-orang meresa ter-engagement dengan posting Instagram beliau [...] Sehingga beliau bisa mengintegrasikan kebijakannya dengan baik dengan sangat terpersonalisasi, sehingga dia bisa sangat populer di kedua platform," kata dia.
Penelitian terkait popularitas menteri ini dilakukan dengan mengambil data didasarkan pada media sosial khusunya Twitter dan Instagram 34 menteri Kabinet Kerja Jokkwi-JK. Data kemudian diolah menggunakan Python nltk dan Nvivo.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
