tirto.id - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memastikan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia pada kuartal I-2023 tetap terjaga di tengah kondisi ekonomi global bergejolak. Kondisi ini seiring dengan membaiknya berbagai indikator perekonomian dalam negeri.
“Stabilitas sistem keuangan atau SSK untuk periode kuartal I-2023 terus terjaga di tengah tantangan pasar keuangan global,” katanya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang juga Ketua KSSK dalam konferensi pers KSSK, di Jakarta, Senin (8/5/2023).
Sri Mulyani mengatakan dirinya bersama BI, OJK, dan LPS telah menyelenggarakan rapat KSSK pada 20 April 2023. Dalam rapat tersebut, seluruh pihak menyepakati akan terus memperkuat koordinasi dan kewaspadaan terhadap perekonomian dan risiko pasar keuangan global ke depan.
Termasuk dalam hal ini risiko perlambatan perekonomian global dan domestik yang dinamis. “Ekonomi global 2,6 persen lebih rendah dari tahun lalu, terutama disumbangkan dari sisi positif pembukaan ekonomi Cina pasca COVID 2019,” tuturnya.
Bendahara Negara itu melanjutkan pasar tenaga kerja AS dan Eropa yang tetap ketat mengakibatkan prospek penurunan inflasi global, terutama di negara maju berjalan lambat. Hal ini mendorong berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter di negara maju, meskipun di negara maju diperkirakan hampir mencapai puncaknya.
“Ketidakpastian pasar keuangan global menurun sejalan dengan respons bank sentral AS [The Fed] dan Eropa dalam memitigasi kasus perbankan yang terjadi. Perkembangan ini mendorong aliran masuk modal asing dan penguatan nilai tukar ke negara berkembang, termasuk Indonesia,” ujar Sri Mulyani.
Dengan kondisi dinamika terjadi, KSSK berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dan terus menjaga kewaspadaan terhadap perkembangan, khususnya dari global.
"Kami berkomitmen terus memperkuat koordinasi dan tetap menjaga kewaspadaan terhadap perkembangan risiko global," pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang
