tirto.id - Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, beserta enam orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah PT Pertamina (Persero). Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius, memberikan respons mengenai hal tersebut.
Selaku Dirut Pertamina, Simon Aloysius menyampaikan sejumlah respons, termasuk permintaan maaf atas dugaan kasus korupsi di PT Pertamina Patra Niaga yang diperkirakan menyebabkan kerugian terhadap negara hingga Rp193,7 triliun. PT Pertamina Patra Niaga adalah anak perusahaan PT Pertamina.
Lantas, siapa sosok Simon Aloysius? Bagaimana respons Dirut Pertamina ini terkait kasus dugaan korupsi BBM yang terjadi beberapa waktu terakhir?
Profil Simon Aloysius Direktur Utama Pertamina
Simon Aloysius Mantiri lahir di Tomohon, Sulawesi Utara, tanggal 3 Oktober 1979. Dinukil dari Antara, Simon Aloysius adalah lulusah SMA Taruna Nusantara pada 1998. Kemudian, ia melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meraih gelar Sarjana Teknik Kelautan pada tahun 2003.
Sosok Simon Aloysius semakin matang setelah menerima gelar Master of Business Administration (MBA) dari Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB. Ia juga mengikuti program kepemimpinan di Blavatnik School of Government, Universitas Oxford, dan pendidikan singkat di Tsinghua University, Tiongkok.
Di ranah profesional, Simon Aloysius pernah menjadi engineer di sektor hulu minyak dan gas di blok South East Sumatra, China National Offshore Oil Corporation (CNOOC). Sejak 10 Juni 2024, ia diangkat sebagai Komisaris Utama dan Independen Pertamina.
Menteri BUMN Erick Thohir kemudian menunjuk Simon Aloysius sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) sejak November 2024 yang lalu. Pengangkatan Simon sebagai Dirut Pertamina berdasarkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Keputusan tersebut tertuang pada SK-258/MBU/11/2024 dan SK-259/MBU/11/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina per 4 November 2024.
Respons Simon Aloysius Terkait Kasus Dugaan Korupsi BBM
Melalui konferensi pers di Graha Pertamina, Jakarta, Senin (3/3/2025), dikutip dari Antara, Simon Aloysius Mantiri memberikan respons terkait dugaan kasus yang sedang ramai disorot publik.
Simon Aloysius mengatakan bahwa pihaknya sudah membentuk Tim Crisis Center untuk mengevaluasi keseluruhan proses bisnis Pertamina, utamanya dari aspek operasional, sebagai bentuk dari komitmen memperbaiki tata kelola perusahaan.
“Kami telah membentuk Tim Crisis Center untuk mengevaluasi keseluruhan proses bisnis, terutama dari aspek operasional. Kami terus berkomitmen untuk melakukan dan memperbaiki agar supaya tata kelola Pertamina jauh lebih baik,” tegas Simon Aloysius.
Selaku pimpinan tertinggi PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius juga menyatakan komitmennya sebagai garis terdepan yang memastikan Pertamina tetap menjadi kepercayaan masyarakat Indonesia.
Selama 67 tahun berdiri, kata Simon Aloysius, Pertamina memberikan layanan energi bagi Indonesia dan akan terus berkomitmen untuk memberikan pengabdian yang terbaik bagi masyarakat.
“Dalam perjalanannya, apabila terjadi beberapa tindakan yang tentunya menyakiti hati dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat Indonesia, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” sebut Simon Aloysius.
Selain itu, Simon Aloysius juga meminta maaf kepada publik atas keresahan publik akibat dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
“Saya, Simon Aloysius Mantiri, sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero), menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir ini,” ucap Simon Aloysius.
“Kami akan membenahi diri, kami akan memperbaiki diri,” imbuhnya.
Editor: Indyra Yasmin & Dipna Videlia Putsanra
