tirto.id - Saat ditanya mengenai kemungkinan menjadi Cagub atau Cawagub Jatim 2018 dari PDIP, Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat menjawab, "biasanya ibu nawarin di detik akhir."
Hal itu disampaikan Djarot usai bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, (14/10/2017).
Djarot tiba pukul 11.45 dan keluar sekitar pukul 13.30. Ia menyatakan selama pertemuan diminta saran oleh Megawati terkait Pilgub Jatim 2018 terkait posisinya sebagai mantan bupati Blitar.
"Sudah kami sampaikan bagaimana kondisi Jatim termasuk sekarang calon yang muncul kan banyak nih, ya muncul itu kan kita kenal, ya saya kasih berbagai masukan," kata Djarot.
Pria yang sebentar lagi lengser dari gubernur Jakarta ini, pun menyatakan dalam pertemuan tersebut hanya bicara empat mata dengan Megawati. Karena, kata Djarot, percakapan keduanya menyinggung hal yang rahasia.
"Iya, saya aja ngomong berdua. Pak Hasto saja nggak ikut," kata Djarot.
Meski begitu, Djarot menampik hal itu sebagai interview terakhir dengan Megawati dalam menentukan kemungkinannya menjadi Cagub atau Cawagub Jatim 2018.
"Kami nggak pernah interview. Kami selalu diskusi tukar pendapat tentang bagaimana Jatim. Termasuk juga tentang bagaimana Jabar dan Jateng. Tapi, memang karena saya lebih paham Jatim saya lebih banyak ditanya tentang Jatim," kata Djarot.
Nama Djarot menjadi salah satu yang masuk dalam bursa Cagub dan Cawagub Jatim 2018 dari PDIP, selain Walikota Surabaya Risma Tri Harini, Bupati Trenggalek Emil Dardak, Bupati Ngawi Budi Sulistiyono, dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas.
PDIP akan mengumumkan nama Cagub dan Cawagub Jatim 2018 besok, (15/10/2017), pukul 9.30 pagi di DPP PDIP, Jalan Diponegoro. Megawati rencananya akan mengumumkannya secara langsung.
Pertemuan hari ini di rumah Megawati pun dimaksudkan untuk membahas Pilgub Jatim 2018. Termasuk mendengarkan pendapat dari Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yantina Debora
