tirto.id - Direktur Utama PD Sarana Jaya Yoory C Pinotoan menyebut bahwa skybridge Tanah Abang dapat segera dioperasikan pekan depan. Yorry mengungkapkan, biaya pembangunan skybridge yang membentang dari Stasiun hingga Blok G Tanah Abang tersebut mencapai Rp35,8 miliar.
"Itu Rp35,8 miliar kalau enggak salah. Kita harapkan akhir Oktober bisa berfungsi 100 persen," ujarnya saat ditemui di lokasi pembangunan Rusun DP 0 Rupiah Klapa Village, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (12/10/2018).
Jembatan layang untuk para pejalan kaki itu nantinya bakal memfasilitasi para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di Jalan Jati Baru Raya. Mereka akan dikenakan tarif keamanan, hingga perawatan untuk tiap kios yang ditempati. "Yang kita siapkan ada 446 kios," ucapnya.
Namun pembayaran itu akan dilakukan pada Januari 2019. Untuk sementara, kata Yorry, "Kita kasih cashperiod sampai dengan 1 Januari. Barulah mereka mulai bayar."
Besar biaya yang harus dirogoh para PKL diperkirakan sebesar Rp16.000 perhari atau Rp500.000 perbulannya. Dan ini sudah kita sosialisasikan dibantu oleh pihak wali kota," tutur Yorry.
Nantinya, penempatan para PKL Jatibaru di atas sky bridge akan diatur oleh Walikota Jakarta Pusat dengan cara diundi. Ia memastikan bahwa jumlah kios tersebut memang tak akan cukup untuk menampung seluruh PKL yang sebelumnya berjualan di badan jalan.
Karena itu lah nantinya Pemprov bakal mencarikan tempat baru untuk beberapa PKL yang tak bisa terfasilitasi di skybridge.
"Kami lagi carikan tempat lain mungkin disekitar Tanah Abang. Kan kita punya lahan juga disana. Kita lihat bisa dipakai untuk Tempat penampungan Sementara atau enggak. Atau dari pasar jaya juga ada solusi," imbuhnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yandri Daniel Damaledo
