tirto.id - Netflix merilis trailer film The Innocence Files di akun YouTube-nya pada 2 April 2020. Sampai saat ini, Senin (6/4/2020) pukul 11.50 WIB, video berdurasi dua menit 14 detik tersebut telah tayang lebih dari 188 ribu kali. Serial dokumenter ini akan rilis pada 15 April 2020 mendatang.
TheInnocence Files berkisah tentang kisah-kisah pribadi di balik delapan kasus yang diduga terdapat kesalahan hukum, seperti diwartakan oleh Collider.
Organisasi non-profit the Innocence Project yang berada dalam jaringan the Innocence Network, berusaha bekerja dengan maksimal dan tanpa kenal lelah untuk membuktikan bahwa telah terjadi kesalahan selama proses hukum.
Dalam trailer terlihat ada salah satu tahanan yang menulis surat, dia meminta bantuan. "Saya menjalani hukuman 40 hingga 60 tahun. Karena Tuhan adalah saksiku, Saya tidak bersalah."
Adapula kasus lain saat seorang tahanan dinyatakan bersalah atas sebuah pembunuhan. Tanpa ada bukti yang kuat seperti sidik jare dan jejak pistol di tangan, dia menjalani hukuman sampai dua puluh tahun.
Banyak orang yang menghabiskan separuh bahkan sebagian besar hidupnya di penjara. Bahkan ada seorang tahanan yang masuk penjara pada umur 18 tahun dan baru keluar saat dia berusia 46 tahun.
Selain umur yang terbuang, banyak pihak yang terdampak atas penahanan sesorang, salah satunya keluarga.
Dampak bisa terjadi mulai dari aspek ekonomi yang menjadi berantakan sampai aspek sosial berupa cap buruk.
The Innocence Project menerima banyak surat dari seluruh dunia yang meminta bantuan secara hukum dari penahanan yang menurut mereka keliru.
Tujuan besar dari proyek ini untuk mencari keadilan dan menyasar sistem yang salah. Mereka tidak berhenti sampai kasus dimenangkan, namun lebih jauh dari itu.
The Innocence Files berisi sembilan episode dokumenter yang dibagi menjadi dari tiga bagian: The Evidence, The Witness dan The Prosecution.
Serial ini berada dalam arahan produser dan sutradara Liz Garbus, Alex Gibney, Roger Ross Williams, Jed Rothstein, Andy Grieve dan Sarah Dowland.
Liz Garbus pernah dua kali mendapat nominasi Oscar dalam kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik.
Dia mendapatkan nominasi tersebut melalui dokumenter The Farm: Angola, USA (1998) dan What Happened, Miss Simone? (2015).
Alex Gibney dan Roger Ross Williams pernah mendapatkan Oscar dalam kategori film dokumenter. Gibney mendapatkan penghargaan dalam kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik melalui Taxi to the Dark Side (2007), sementara Williams dalam kategori Film Dokumenter Pendek Terbaik melalui Music by Prudence (2010).
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yandri Daniel Damaledo
