tirto.id - My Octopus Teacher merupakan film dokumenter yang ditulis dan disutradarai oleh Pippa Ehrlich dan James Reed. Film yang tayang pertama kali dalam Docs Against Gravity Film Festival 2020 ini sudah dapat disaksikan melalui layanan streaming Netflix.
Film berdurasi 85 menit tersebut mendapat skor sebesar 8,1/10 dari 32.334 penilai di situs IMdb. Sementara itu, situs aggregator kritik film, Rotten Tomatoes, My Octopus Teacher meraih skor 100 persen di tomatometer (dari 33 review).
Film ini juga berhasil mendapat respon positif dari sineas sinema lewat kemenangannya dalam sejumlah ajang bergengsi.
Pada ajang Oscar 2021, My Octopus Teacher berhasil mengalahkan empat film saingannya dalam kategori Best Documentary Feature. BAFTA Awards 2021 juga menganugerahi film ini sebagai Best Documentary.
Sinopsis Film My Octopus Teacher
My Octopus Teacher berkisah tentang seorang sutradara bernama Craig Foster yang berasal dari sebuah desa pesisir Samudra Atlantik. Setiap hari, ia berenang di pinggir laut dan merasa bahagia karena dapat hidup berdampingan dengan alam.
Foster memiliki mimpi untuk dapat menjadi sutradara. Untuk dapat mencapai impian tersebut, ia pindah ke kota.
Foster tak pernah merasa bahwa kehidupannya yang tidak lagi dekat dengan alam adalah sebuah masalah hingga pada tahun 2000, ia dan saudaranya membuat sebuah film dokumenter yang berlatar di Kalahari, gurun sabana berumput di bagian selatan Afrika.
Di sana, ia bertemu dengan penduduk Kalahari yakni suku Bushmen yang berhubungan erat dengan alam. Kedekatan suku Bushmen dengan alam membuat Foster sadar bahwa selama ini ia telah terpisah dengan linkungan.
Kesadaran tersebut membuatnya ingin merasakan apa yang ia rasakan saat kecil. Akan tetapi, Foster tak melakukan apa pun untuk mewujudkan keinginanya. Delapan belas tahun kemudian, hidup Foster penuh masalah hingga membuatnya jatuh sakit.
Foster bahkan tak lagi tertarik pada dunia film. Impian yang telah ia bangun bertahun-tahun hancur karena segala masalah yang menimpanya.
Untuk memperbaiki hidupnya yang kacau, Foster meminta saran pada masyarakat suku Bushmen. Mereka kemudian menyarankan Foster untuk kembali dekat dengan alam. Foster mesti tinggal di lingkungannya semasa kecil di Western Cape, Afrika Selatan.
Western Cape terkenal dengan julukan “Tanjung Badai” karena ombak yang tinggi dan kekuatan angin yang besar.
Cara Foster kembali hidup bersama alam adalah dengan berenang di laut. Awalnya, ia mengalami kesulitan karena ombak yang begitu besar. Namun, lama kelamaan tubuhnya membiasakan diri.
Semakin lama Foster di laut, ia merasa lebih baik. Otaknya bekerja lebih jernih, tubuhnya menjadi lebih sehat, dan hasratnya untuk memotret dan merekam kembali muncul.
Suatu hari, ia menemukan sebuah wilayah baru yang tersembunyi di balik hutan kelp. Di sana, ia melihat seekor gurita yang melakukan kamuflase dengan membungkus diri dalam alga. Namun, Foster dapat tahu bahwa gurita tersebut terus mengamati pergerakan Foster.
Setelah beberapa lama, gurita itu menghilang. Foster tahu bahwa ada sesuatu yang istimewa dari gurita tersebut. Ia merasa harus belajar pada si hewan laut.
Atas dasar itu, Foster kemudian memutuskan untuk mendatangi lagi tempat ia bertemu dengan gurita tersebut setiap hari.
Begaimana kelanjutan kisahnya? Saksikan di film My Octopus Teacher.
Penulis: Fatimatuzzahro
Editor: Addi M Idhom
